JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menduga, ada tiga jaringan yang berbeda dalam kasus pencurian data nasabah bank atau skimming yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Oleh karenanya, saat ini penyidik tengah berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia untuk menyelidiki keterkaitan antar-jaringan tersebut.
"Tim kami sedang berangkat keliling Jawa, Bali, dan NTT," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Nico Afinta di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/3/2018).
Baca juga : Khawatir Skimming, Nasabah Bank Mandiri Ramai-ramai Blokir Rekening di Surabaya
Ia mengatakan, tim Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk mengetahui keterkaitan pelaku skimming di wilayah hukum Polda Metro Jaya dengan wilayah lainnya.
"Karena alert-nya (sinyal waspada), maka Polda juga sedang bergerak. Saya kira apa yang terjadi di Surabaya sedang kami dalami itu terkait dengan apakah dia kelompok I, II, atau III (tiga jaringan yang tengah diselidiki polisi)," kata dia.
Polisi beberapa kali menangkap tersangka kejahatan skimming pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Modus yang digunakan antara lain menggunakan WiFi pocket router disertai kamera yang dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin ATM untuk mencuri PIN nasabah.
Baca juga : Marak Skimming ATM, Jusuf Kalla Minta Bank Perbaiki Sistem
Terakhir, kepolisian Polda Metro Jaya menangkap Baltov Kaloyan Vasilev, warga negara Bulgaria, di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Polisi juga menangkap komplotan pembobol uang nasabah bank yang bernama Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai, dan Ionel Robert Lupu asal Romania, serta Ferenc Hugyec dari Hongaria.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.