Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Telah Didiskon, Penumpang Transjabodetabek Belum Naik Signifikan

Kompas.com - 21/03/2018, 16:27 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejak Senin (19/3/2018) lalu, tarif bus transjabodetabek premium yang melayani rute Bekasi-Jakarta diturunkan 50 persen dari Rp 20.000 menjadi Rp 10.000. Hingga Rabu ini, jumlah penumpang tercatat mengalami peningkatan tetapi tidak terlalu signifikan.

"Tidak terlalu terasa memang, tapi ada kenaikan. Tidak mencolok," kata Dhedi Resmana, pengawas tempat pemberangkatan bus transjabodetabek premium di Bekasi Barat, Rabu.

Data yang diperoleh Kompas.com dari Posko Green Line Bekasi Barat memperlihatkan penumpang yang berangkat dari Bekasi Barat adalah 248 penumpang di hari Senin lalu, 259 penumpang pada Selasa kemarin, dan 300 penumpang pada Rabu ini.

Untuk keberangkatan dari Bekasi Timur sebanyak 77 penumpang di hari Senin, 98 penumpang di hari Selasa dan 122 penumpang di hari Rabu.

Baca juga : Reaksi Warga atas Diskon 50 Persen Tarif Parkir dan Transjabodetabek Premium

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menurunkan tarif bus dan tarif parkir kendaraan peribadi para pengguna bus transjabodetabek premium. Semula tarif parkir tersebut sebesar Rp 10.000 per kendaraan, kini diturunkan menjadi Rp 5.000. Tarif bus untuk sekali jalan turun dari Rp 20.000 menjadi Rp 10.000.

"Dengan cara ini kita ingin okupansi naik. Karena, Karena dari kota satu ke kota lain paling bagus naik bus," kata Budi hari Minggu lalu.

Keberangkatan bus transjabodetabek dari Bekasi tujuan Jakarta terdapat di beberapa titik. Keberangkatan bus dari Bekasi Barat dilakukan di tiga titik yaitu Summarecon, Mega City Bekasi, dan Taman Galaxy. Sementara dari Bekasi Timur di dua titik yakni Bekasi Trade Center dan Grand Dhika.

Bus transjabodetabek premium dilengkapi fasilitas wi-Fi, charger, reclining seat, dan AC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com