Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perubahan Balai Kota di Era Anies-Sandi, dari Pintu Tambahan hingga Pemindai Sidik Jari

Kompas.com - 03/04/2018, 08:35 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

Sandi mengatakan, dirinya dan Gubernur DKI Anies Baswedan tetap menjalankan pemerintahan secara transparan.

Sandi mengatakan Anies kerap menggunakan ruang tamu itu untuk beberapa pertemuan. Dia menyebut, tirai itu dipasang agar fokus peserta acara tidak terganggu karena adanya orang yang lalu lalang di luar. Tirai juga dipasang untuk kepetingan Humas Pemprov DKI mengambil gambar.

"Tentunya menambah kefokusan acara supaya di dalamnya itu pencahayaannya tidak terlalu bright sehingga kalau ngambil gambar dari dalam enggak backlight, diusulkan ditaruh tirai ini," kata Sandi pada Senin 27 November 2017.

3. Ruang wakil gubernur

Hal lain yang berubah adalah ruang kerja kepala daerah itu sendiri. Tepatnya ruang kerja wakil gubernur DKI Jakarta dari masa ke masa. Ruang kerja wakil gubernur terdapat di lantai dua. Tata letak ruangannya selalu sama sejak ditempati oleh Basuki Tjahaja Purnama, Sumarsono, dan Djarot Saiful Hidayat.

Ruangan luas itu diisi dengan sofa dan meja yang biasa dipakai wakil gubernur menerima tamunya. Hanya beberapa meter dari sofa itu, terdapat meja kerja wakil gubernur.

Di sudut lain, terdapat ruangan kecil yang isinya adalah kamar mandi dan juga kamar tidur. Ruangan itu memiliki dekorasi berbeda-beda tergantung penghuninya. Saat ditempati Djarot, ruangan itu penuh dengan foto keluarga dan foto aktivitas Djarot.

Baca juga : Ruang Wagub Ditata Ulang untuk Kantor Anies, Sandi, dan Tim Gubernur

Namun, ruangan itu dirombak oleh Sandiaga. Ruangan yang ukurannya lebih luas dari ruang kerja gubernur itu dirombak total dan menjadi ruangan bergaya milenial.

Ruangan itu tidak hanya diisi oleh Sandiaga saja. Para anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembanguna (TGUPP) juga menggunakan ruangan itu sebagai kantor mereka.

Ada dua meja panjang yang menjadi meja kerja bagi puluhan anggota TGUPP. Tidak ada lagi kamar tidur dan kamar mandi di ruangan itu.

Sementara itu, meja kerja Sandiaga berada di satu ruangan kecil di dalam sana. Anies juga memiliki meja sendiri di ruang itu meski dia memiliki ruang kerja sendiri di lantai satu.

Alat pemindai sidik jari di depan pintu ruang tamu gubernur di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Alat pemindai sidik jari di depan pintu ruang tamu gubernur di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/4/2018).

4. Akses sidik jari

Perubahan lainnya terdapat pada akses masuk ke sejumlah ruangan. Ruang tamu gubernur tidak hanya ditutup dengan tirai putih saja.

Di pintu masuknya, terpasang alat pemindai sidik jari. Hanya orang tertentu yang bisa masuk ke dalam sana. Pintu akan tetap terkunci jika orang yang mencoba masuk tidak punya sidik jari sesuai.

Sebelumnya, pintu itu dikunci dengan cara berbeda. Bukan dengan alat pemindai sidik jari, melainkan dengan kartu. Bukan hanya akses ke ruang tamu gubernur saja yang diganti. Akses masuk ke lantai dua yang menjadi area Sandiaga juga dikunci dengan alat pemindai sidik jari.

Adapun, lantai dua itu tidak hanya berisi ruang kerja wagub saja melainkan juga ruang rapat. Biasanya, ruang lantai dua terbuka untuk dilewati siapa saja.

Awak media bisa masuk dan menunggu para pejabat selesai rapat. Namun kini aksesnya ditutup dengan adanya alat pemindai sidik jari di pintu masuk paling depan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno doorstop dengan menggunakan podium atau mimbar di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/12/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno doorstop dengan menggunakan podium atau mimbar di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/12/2017).

5. Podium

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com