JAKARTA, KOMPAS.com - Pergantian kepala daerah biasanya berdampak pada perubahan-perubahan dalam sebuah pemerintahan daerah.
Tidak terkecuali Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kini berada di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Perubahan tidak hanya dari segi kebijakan, melainkan juga dari tata letak kantor yang menjadi tempat beraktivitas kepala daerah sehari-hari. Pada era Anies-Sandiaga, sejumlah titik di Balai Kota mengalami perubahan fisik.
Berikut sejumlah perubahan fisik berupa tambahan fasilitas pada bangunan Balai Kota yang dirangkum Kompas.com.
1. Pintu tambahan
Perubahan ini adalah yang paling baru di Balai Kota. Awak media mendapati adanya pintu tambahan antara tangga utama di Balairung menuju Balai Agung yang ada di lantai 1 pada Senin (2/4/2018).
Pintu yang terpasang bercat warna putih. Di kanan dan kiri pintu tersebut, ada jendela yang biasanya dibiarkan terbuka.
Sebelumnya, tidak ada daun jendela yang dipasang sebagai penutup jendela itu. Namun, kini jendela telah dipasang daun jendela bergaya rumah Belanda dengan warna putih juga.
Baca juga : Pintu di Kantor Gubernur DKI Ditambah, Pemprov Bantah Pembatasan Akses
Adapun, Balai Agung merupakan area yang biasa digunakan untuk acara-acara resmi. Selain melalui tangga utama di Balairung, ruangan Balai Agung bisa diakses dengan menggunakan lift.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta Firmansyah beralasan pemasangan pintu tambahan untuk mengoptimalkan penggunaan ruang di Balai Kota.
"Kalau ada acara di Balai Agung, bisa pararel dengan acara di (lantai) bawah. Misalnya gubernur lagi doorstop (wawancara wartawan), biar enggak ganggu doorstop karena, kan, biasanya habis acara tamu di atas (Balai Agung) suka ribut suaranya," kata Firmansyah di Balai Kota DKI Jakarta.
2. Tirai pendopo
Akses antara Balai Agung dan Balairung bukan satu-satunya yang ditambah penutup. Pintu dan jendela ruang tamu gubernur juga sudah lebih dulu ditutup dengan tirai.
Biasanya, pintu dan jendela itu memang tertutup khususnya saat gubernur sedang bekerja. Namun, tidak pernah ditutupi tirai.
Warga yang sedang berada di pendopo pun bisa melihat suasana di dalam ruang tamu gubernur. Terkadang, bisa dilihat siapa saja tamu yang sedang menunggu dipersilakan masuk oleh gubernur lewat kaca jendela itu.
Baca juga : Penjelasan Sandiaga soal Ruang Tamu Balai Kota yang Kini Ditutup Tirai
Di dalam ruang tamu gubernur memang terdapat dua meja bundar besar dengan kursi yang dulu biasa dipakai untuk tamu yang menunggu.
Jika beruntung, terkadang warga bisa menyaksikan gubernur yang keluar masuk dari ruang kerjanya melalui kaca itu.
Kini, dengan adanya tirai penutup, siapa saja tidak bisa melihat suasana seperti itu lagi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pernah meminta semua pihak tidak berprasangka buruk soal ruang tamu gubernur yang kini ditutup rapat dengan tirai putih.