Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prostituti Terjadi Lagi, Penghuni Kalibata City Minta Pengelola Diganti

Kompas.com - 05/04/2018, 15:25 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Apartemen Kalibata City meminta pengelola apartemen diganti menyusul terungkapnya praktik prostitusi di kawasan tempat tinggal mereka.

Sebanyak 550 penghuni menandatangani petisi, baik yang beredar di WhatsApp maupun tanda tangan di lembaran kertas.

"Kami warga sudah punya suara yang bulat untuk pengelola itu harus ganti, meskipun nanti prosesnya ya bertahap," ujar seorang penghuni Apartemen Kalibata City, Wenwen Zi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/4/2018).

Penghuni lainnya, Reynald, menganggap pengelola tidak bisa mencegah praktik prostitusi yang berulang kali terjadi di sana. Hal itulah yang mendasari para penghuni ingin pengelola diganti.

"Kasus prostitusi kami rasakan banyak di Kalibata City, yang tertangkap itu hanya beberapa saja, tetapi ini tidak pernah terselesaikan," kata Reynald.

Baca juga : Cegah Praktik Prostitusi, Pengelola Larang Sewa Harian di Apartemen Kalibata City

Selain itu, petisi yang mereka tanda tangani bertujuan mendorong pengesahan RT/RW di sana.

Mereka akan menyerahkan petisi tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/4/2018) pagi.

Sementara itu, General Manager Kalibata City Ishak Lopung mengaku pihaknya selalu aktif memberantas praktik prostitusi di Apartemen Kalibata City melalui kerja sama dengan polisi.

Dia bahkan menyebut ada campur tangan pengelola dalam pengungkapan praktik prostitusi beberapa waktu lalu di sana.

"Sebenarnya prostitusi kemarin, itu bukan kejadian baru. Kalau data saya sih itu di Februari, nah itu pun berdasarkan bantuan kami, kami laporin ke polisi," kata Ishak saat dihubungi terpisah.

Ishak juga mengaku telah memanggil agen properti yang terlibat praktik prostitusi tersebut dan mencoret agen tersebut sebagai agen di sana.

Agen properti itu membantu pemilik Apartemen Kalibata City untuk memasarkan unit hunian yang akan dijual maupun disewakan. Soal permintaan warga agar pengelola diganti, Ishak mempertanyakannya.

"Kalau melihat warga, saya dapat data, itu mereka masuk-masukin atas nama mereka sendiri, yang mereka punya data, mereka masukin. Itu apa memang dari warga apa bukan. Makanya saya pertanyakan warga yang mana nih, saya enggak ngerti," ujar Ishak.

Baca juga : Ada Praktik Prostitusi, Penghuni Kalibata City Akan Mengadu ke Anies-Sandiaga

Polisi sebelumnya menangkap empat orang tersangka kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Empat orang tersebut berinisial SL alias M (50), IP alias R (27), MP alias N (21) sebagai mucikari, dan YP alias Y (19) yang merupakan petugas apartemen yang bertugas mengantarkan pelanggan ke kamar yang telah ditentukan.

Pada April 2015, Polda Metro Jaya menggerebek tempat prostitusi di Tower H lantai delapan dan Tower J lantai lima Apatemen Kalibata City. Praktik tersebut juga diketahui oleh sebagian penghuni.

Selama enam bulan, dua unit apartemen di tower itu dijadikan tempat tinggal pekerja seks di bawah umur sekaligus tempat mereka melayani pelanggannya.

Pada Mei 2016, Polres Metro Jakarta Selatan juga membekuk N (25), perempuan mucikari prostitusi online di Apartemen Kalibata City. Saat itu, empat pekerja dari mucikari tersebut turut diamankan.

Pada Januari 2018, seorang perempuan berinisial NHT tertangkap menjalankan bisnis prostitusi dengan enam PSK, empat di antaranya masih berusia 16-17 tahun.

NHT membuat akun WeChat dengan nama "daun muda" untuk menjajakan para perempuan. Mereka punya jadwal kerja dan penugasan setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com