Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kamis Malam yang Tewaskan Pensiunan TNI AL di Pondok Labu

Kompas.com - 06/04/2018, 08:31 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Malam itu, Kamis (5/4/2018), warga Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, dikejutkan dengan keributan yang terjadi di sebuah rumah.

Menurut video yang beredar di berbagai media, terlihat seorang pria tua tergeletak di lantai rumah dengan bersimbah darah. Warga memadati halaman rumah saat polisi datang melakukan olah TKP.

Berbagai spekulasi muncul, mulai dari perampokan, pembunuhan murni, hingga terjadi penyanderaan. Korban bernama Hunaedi, pria berusia 83 tahun yang merupakan pensiunan TNI Angkatan Laut.

Baca juga: Pria yang Tewas di Pondok Labu Didatangi Pelaku Saat Sedang Mengaji

Menurut keterangan sejumlah saksi kepada polisi, didapatkan informasi bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.00.

"Sekitar pukul 18.00 korban sedang mengaji di kamar tengah, sementara istri korban mengaji di kamar tidur," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Stevanus (Steven) Tantuman, Kamis Malam.

Baca juga: Warga Kepung Rumah Pensiunan TNI yang Tewas di Pondok Labu, tetapi Tak Lihat Pelaku Kabur

Polisi mengerahkan anjing pelacak saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Hunaedi (83), pensiunan TNI AL yang ditewas ditusuk di rumahnya, Kompleks TNI AL, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018) malam.KOMPAS.com/NURSITA SARI Polisi mengerahkan anjing pelacak saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Hunaedi (83), pensiunan TNI AL yang ditewas ditusuk di rumahnya, Kompleks TNI AL, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018) malam.

Tiba-tiba, lanjutnya, istri korban mendengar suara orang mengetuk pintu depan rumahnya. Selanjutnya, korban membuka pintu depan, tiba-tiba terdengar suara teriakan.

Mendengar teriakan tersebut, istri korban berlari menuju ruang tengah. Dilihatnya Hunaedi tengah dianiaya dan sudah bersimbah darah.

"Melihat hal itu, istri korban langsung histeris dan meminta pertolongan. Namun, pelaku sudah kabur saat warga berdatangan," katanya.

Stevanus menegaskan, tak ada penyanderaan dalam kasus ini.

Baca juga: Istri Korban Tewas di Pondok Labu Lihat Suaminya Dianiaya

Pencurian sehari sebelumnya

Saat pembunuhan terjadi, polisi menyebut tak ada satu barang pun yang hilang dari rumah korban. Namun, tetangga korban, Ahmad Syarnubi, menyebut, rumah korban disatroni pencuri di hari sebelumnya.

Syarnubi mengaku mengetahui informasi tersebut dari istri korban.

"Yang hilang uang saja, sekitar Rp 3 juta lebih, hari Rabu," ujar Syarnubi di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: Pria 70 Tahun yang Tewas di Pondok Labu Alami Luka Tusuk di Dada

Dari penjelasan istri korban, kata Syarnubi, pencuri uang itu masuk ke dalam rumah dengan melompati pagar.

Hingga kini polisi masih melakukan olah TKP dan menggali informasi dari berbagai saksi untuk mengetahui keberadaan pelaku dan motif pembunuhan yang dilakukannya.

Kompas TV Fadli Nizar Himba dan Fahmi Idris Himba ditangkap lantaran membunuh Yun Siska Rohani, petugas pemasaran sebuah perencana pernikahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com