JAKARTA, KOMPAS.com - Evi, keponakan Hunaedi, pensiunan TNI AL yang tewas ditusuk di rumahnya, Kompleks TNI AL, Pondok Labu, Jakarta Selatan, berharap agar polisi segera menangkap pelaku yang menewaskan Hunaedi. Adapun setelah melakukan aksinya pada Kamis malam, pelaku melarikan diri.
Evi tak menyangka Hunaedi yang biasa dipanggil uwak itu tewas dibunuh. Evi mengatakan Hunaedi tidak pernah terlibat perselisihan dengan tetangga tempat dia tinggal.
"Semoga cepat ditangkap ya, lalu mendapat hukuman setimpal," ujar Evi di Masjid Imam Bonjol, Pondok Labu, Jumat (6/4/2018).
Baca juga : Keluarga Tak Yakin Hunaedi Dibunuh karena Banyak Musuh
Anak pertama Hunaedi, Agus juga tak meyangka ayahnya dibunuh secara sadis. Agus mengatakan, dia tidak pernah mendengar ayahnya itu berkonflik dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.
"Biasa aja orangnya, supel terus enggak sombong. Baik, normal, kepada masyarakat normal ya," ujar Agus.
Menurut keterangan sejumlah saksi kepada polisi, didapatkan informasi bahwa kejadian tewasnya Hunaedi terjadi sekitar pukul 18.00. Saat itu Hunaedi sedang mengaji di kamar tengah, sementara istri korban mengaji di kamar tidur.
Baca juga : Tragedi Kamis Malam yang Tewaskan Pensiunan TNI AL di Pondok Labu
Tiba-tiba, istri korban mendengar suara orang mengetuk pintu depan rumahnya. Selanjutnya, korban membuka pintu depan, tiba-tiba terdengar suara teriakan.
Mendengar teriakan tersebut, istri korban berlari menuju ruang tengah. Dilihatnya Hunaedi tengah dianiaya dan sudah bersimbah darah.
Saat pembunuhan terjadi, polisi menyebut tak ada satu barang pun yang hilang dari rumah korban. Namun, tetangga korban, Ahmad Syarnubi, menyebut, rumah korban disatroni pencuri sehari sebelumnya. Adapun polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.