Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasok Sabu Riza Shahab dkk Ditangkap

Kompas.com - 14/04/2018, 23:43 WIB
Sherly Puspita,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menangkap pemasok narkotika jenis sabu untuk artis Riza Shaham dan kelima rekannya yang ditangkap pada Jumat (13/4/2018) di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Selatan.

"Ya, (pemasok sabu) sudah kami tangkap," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/4/2018).

Suwondo mengatakan, awalnya polisi mendapatkan keterangan bahwa Riza dan lima orang rekannya mendapatkan sabu dari seseorang bernama YH alias Yogadio.

"Berdasarkan informasi itu polisi melakukan pengembangan pada Jumat malam. Akhirnya di Apartemen The Wave Tower Coral kami berhasil menangkap YH dan menyita narkotika jenis sabu seberat 0,85 gram berikut 1 unit ponsel merek Vivo," paparnya.

Baca juga : Riza Shahab Tambah Daftar Panjang Artis Terjerat Narkoba

Kepada polisi, YH mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari tersangka lain berinisial MS.

Pada hari yang sama polisi menangkap MS di depan Hotel Clasic yang terletak di Jalan Samanhudi, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

"Nah, MS ini mengaku memperoleh sabu dari IA alias Bagol yang tinggal di Bogor. Keesokan harinya tepatnya pada hari Sabtu (14/4/2018) siang kami menangkap IA di depan sebuah Indomaret di Bogor," lanjutnya.

Baca juga : Sambil Menangis Riza Shahab Minta Maaf kepada Keluarga dan Penggemar

Polisi kemudian menggeledah kos IA yang terletak di Jalan Raya Cibanteng, Cihampea Bogor, Jawa Barat. Di lokasi tersebut polisi menemukan ganja kering seberat 33 gram, timbangan, puluhan plastik klip, 1 buah bong, dan 1 ponsel.

"Di kos IA polisi mendapati tiga orangyang baru saja selesai mengkonsumsi sabu. Selanjutnya 3 orang dari kos IA tersebut diserahkan ke Polsek Cihampea Bogor," kata dia.

Suwondo melanjutkan, sedangkan untuk ketiga tersangka berinisial YH, MS, dan IA yang merupakan jaringan pemasok sabu untuk Riza Shahab diamankan ke Polda Metro Jaya guna menjalani pemeriksaan lanjutan.

Kompas TV Dari hasil tes urine, mereka terbukti positif menggunakan sabu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com