Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dituntut Minta Maaf jika Salah Beri Keterangan soal Bocah yang Tewas di Monas

Kompas.com - 03/05/2018, 07:16 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — M Fayyad, kuasa hukum Komariah, akan meminta klarifikasi polisi soal pernyataan yang menyebutkan anak Komariah, yaitu MR, belum dipastikan meninggal karena terimpit massa saat pembagian sembako dalam kegiatan yang diselenggarakan Forum Untukmu Indonesia di Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu pekan lalu.

"Ini masalah mekanisme, nanti ke arah mana kami bicarakan, dan nanti saat sudah ada pertemuan dengan Kabid Humas dan Kapolres Jakarta Pusat untuk menanyakan pernyataan beliau-beliau itu. Nanti saya sampaikan apakah melalui jalur hukum atau mungkin mediasi," kata Fayyad di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).

Fayyad menuntut polisi meminta maaf jika terbukti pernyataan yang telah disampaikan ke media terkait kematian MR keliru.

"Kalau pernyataan mereka terbukti tidak benar, kami mengarahkan kepada beliau untuk menyampaikan klarifikasi pers bahwa pernyataan yang mereka sebutkan tidak benar dan memohon permintaan maaf kepada pihak keluarga korban karena sudah menyampaikan keadaan yang tidak sesuai faktanya," ujar Fayyad.

Baca juga: Buntut Bagi-bagi Sembako di Monas, Ini 4 Hukuman untuk Panitia Untukmu Indonesia

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis sebelumnya mengatakan akan membentuk tim guna menyelidiki kasus kematian MR dan satu bocah lainnya berinisial MJ.

Hingga kini, pihaknya belum dapat memastikan apakah benar kedua bocah itu meninggal akibat turut serta dalam acara pembagian sembako yang digelar Forum Untukmu Indonesia di Monas pada Sabtu pekan lalu.

"Sementara dalam penyelidikan dari Ditreskrimum bersama tim dari Polres Jakarta Pusat, belum tentu (karena acara Untukmu Indonesia), masih penyelidikan," ujar Idham.

Komariah, ibu dari MR meyakini, anaknya meninggal akibat terimpit massa yang berdesak-desakan saat mengantre sembako di Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com