Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Terluka, Warga Tanah Kusir Laporkan Pihak Kodam Jaya ke Polisi

Kompas.com - 09/05/2018, 21:25 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kompleks Perumahan Tanah Kusir akan melaporkan pihak Kodam Jaya atas kericuhan yang mengakibatkan warga terluka saat pengosongan pengosongan rumah oleh anggota TNI Angkatan Darat dari Kodam Jaya, Rabu (9/5/2018).

Kuasa hukum warga Kompleks Perumahan Tanah Kusir, Syamsu M Karim Amirullah mengatakan, kericuhan itu menyebabkan beberapa warga terluka parah.

Ia menyebutkan, terhitung ada tujuh warga yang mengalami luka parah, mulau di bagian kepala, badan, hingga lengan saat mempertahankan rumah yang mereka tinggali.

"Korban kami akan dampingi ke kantor polisi untuk laporan dan kami visum," ujar Syamsu di Kompleks Tanah Kusir, Rabu sore.

Baca juga : Warga Tanah Kusir Sebut TNI Sewenang-Wenang Lakukan Pengosongan Rumah

Syamsu mengatakan, saat pengosongan rumah tersebut warga sama sekali tidak mendapatkan informasi. Adapun surat peringatan terakhir kali diberikan kepada warga pada 2017 lalu. Eksekusi yang mendadak itu membuat warga syok dan berusaha mempertahankan rumah yang mereka tinggali.

Warga juga berencana menyurati Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto atas tindakan anak buahnya itu.

Warga juga akan melaporkan tindakan sewenang-wenang yang dilakukan TNI AD kepada Komnas HAM. TNI dianggap tak menghormati proses hukum yang saat ini berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.


"Kami akan menyurati panglima dan bawa ke Komnas HAM, dan jika dipandang perlu warga akan ajukan gugatan baru terhadap pengosongan yang sewenang-wenang ini," ujar Syamsu.

Baca juga : Komnas HAM Sebut Kodam Jaya Tak Gubris Saran soal Pengosongan Rumah di Tanah Kusir

Pengosongan yang dilakukan anggota TNI mendapat perlawan dari warga Kompleks Tanah Kusir. Warga membakar ban dan melempari anggota TNI yang berencana masuk ke kompleks perumahan mereka.

Pantauan Kompas.com di lokasi saat itu, ada dua warga yang keluar dari kompleks perumahan dengan luka cukup parah di bagian kepala.

Adapun warga pada 13 Maret 2018 warga mengajukan memori banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur terkait sengketa lahan itu. Sebelumnya, gugatan warga atas sengketa itu dinyatakan tidak dapat diterima pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com