Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Kerja Pejabat DKI Ini bagai Kedai Kopi

Kompas.com - 17/05/2018, 06:08 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir semua orang yang masuk ke ruang kerja Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta Hendra Hidayat merasa kaget. Biasanya, ruang kerja pejabat DKI isinya sederhana saja, yaitu meja besar dengan kursi, juga ada kursi sofa untuk tamu yang datang.

Namun, ruang kerja Hendra tidak biasa. Ruang kerja Hendra yang terletak di lantai 19 Blok G itu lebih mirip kedai kopi. Di salah satu sudut ruangannya terdapat berbagai macam perlengkapan membuat kopi seperti yang ada di kedai-kedai.

"Di ruang kerja saya ada mesin espresso, vietnam drip, frenchpress, coffe maker, aeropress, chiffon, coffe grinder, milk frother, dan mesin kopi kapsul," kata Hendra, kepada Kompas.com, Rabu (16/5/2018).

Di meja itu tidak ada kopi bubuk, Hendra hanya memiliki biji kopi yang akan dia giling sendiri jika ingin menikmatinya. Kopi-kopi yang ada di ruangannya adalah kopi lokal dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Dari Latte sampai Espresso, Ini Cara Bedakan 5 Jenis Kopi Modern

Ada kopi Gayo, Bali, Lampung Robusta, Luwak, hingga kopi Papua Wamena. Kopi favorit Hendra adalah kopi Papua Wamena ini. "Itu enak, saya rekomen kopi itu," kata dia.

Sebagai pelengkap, Hendra juga punya alat pemanggang roti. Dia selalu sedia roti tawar dan juga berbagai macam selai di ruangannya. Bau kopi menyeruak ke seluruh ruangan ketika dia sedang meracik.

Tempat "nongkrong" pejabat DKI

"Kedai kopi" di ruang kerja Hendra kini cukup masyhur. Beberapa pejabat DKI lainnya akhirnya suka mampir ke ruang kerja Hendra sekadar untuk "ngopi".

Hendra bercerita, ketika sedang ada rapat di lantai 22 dengan para asisten sekda, tak jarang pulangnya dia ngopi dulu dengan pejabat-pejabat itu di ruang kerjanya.

Bahkan, kepala daerah yang hobi ngopi pernah mampir ke ruangannya. Sebut saja Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono yang dulu sempat menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Bingung Pilih Jenis Kopi? Ini Rekomendasi 5 Varietas Kopi Asli Indonesia

Hendra mengatakan, beberapa kali Sumarsono atau Soni sempat ngopi di ruangannya. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memang penikmat kopi hitam juga pernah ngopi di ruangan Hendra.

Rata-rata, mereka semua kaget melihat ruangan Hendra. "Mereka rata-rata kaget, 'Ndra kamu punya alat kopi sebegini banyak?'. Saya jawab, 'Iya Pak'. Itu Pak Djarot sama Pak Soni (yang tanya begitu). 'Kamu punya alat banyak bener'," kata dia.

Kecuali Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Hendra mengatakan, Ahok belum pernah mampir untuk ngopi di ruangannya.

Saat ngopi, Hendra mengatakan tidak ada obrolan serius yang dibawa ke ruang kerjanya. Tamu-tamunya itu hanya datang khusus untuk ngopi.

"Kita enggak ngomongin apa-apa kecuali omongan ringan. Jadi, enggak ngomongin kerjaan, sambil bercanda saja dan ngopi. Selesai ngopi, pulang deh lanjutkan pekerjaan masing-masing," ujar Hendra.

Baca juga: Minum Kopi, Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com