Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Penyebar Hoaks Makanan Go-Food Diracun Anggota ISIS

Kompas.com - 18/05/2018, 18:45 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki penyebar berita hoaks mengenai mitra pengemudi Go-Jek yang disusupi teroris.

"Masih kami selidiki (penyebar hoaks). Kita tunggu, ya," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2018).

Ia mengatakan, pihak Go-Jek melaporkan kasus ini kepada Polda Metro Jaya pada Rabu (16/5/2018).

Baca juga: Go-Jek Laporkan Penyebar Hoaks Makanan Go-Food Diracun Anggota ISIS

Menurut dia, pihak Go-Jek merasa dirugikan dengan beredarnya kabar bohong tersebut.

Manajemen Go-Jek, melalui akun Twitter-nya, @gojekindonesia, menyatakan pesan berantai bahwa makanan yang diorder via Go-Food diracun adalah hoaks.Twitter @gojekindonesia Manajemen Go-Jek, melalui akun Twitter-nya, @gojekindonesia, menyatakan pesan berantai bahwa makanan yang diorder via Go-Food diracun adalah hoaks.
"Kabar ini, kan, beredar melalui medsos. Tentu hal ini sangat merugikan semua pihak. Kami akan telusuri," katanya. 

Dari bidik layar percakapan yang tersebar di media sosial menyebutkan ada anggota ISIS yang menjadi pengemudi Go-Jek dan telah meracuni seorang warga melalui makanan yang dipesan melalui aplikasi Go-Food.

Baca juga: [HOAKS] Makanan yang Dipesan via Go-Food Diracun

Vice President Corporate Communications Go-Jek Michael Say mengatakan, beredarnya isu tersebut sangat merugikan mitra pengemudi Go-Jek.

Michael meminta warga tidak ikut menyebarluaskan informasi tersebut. Pihaknya juga berharap polisi dapat segera menangkap pelaku penyebaran informasi hoaks tersebut.

"Sebab ini menyangkut kesejahteraan mitra kami. Kami harus melindungi mitra kami yang bekerja keras melayani pelanggan dan menafkahi keluarganya," kata Michael saat dihubungi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com