Meskipun demikian, ia tetap memegang teguh prinsip menghargai.
"Kebetulan saya tidak berpuasa. Kalau mau minim atau makan dan lagi bareng sama Geng Ojol atau nongrong sama Ojol lain yang puasa, paling saya pergi ke tempat lain. Enggak enak-lah ganggu yang berpuasa," tutur dia.
Sementara itu, saat ditanya soal suka duka setelah nama groupnya mulai naik, Nickky punya cerita sendiri saat ia sedang menarik penumpang.
Menurut dia, bagi penumpang yang sudah mengenal Geng Ojol, rata-rata mereka tak pernah memberikan tip.
"Paling sering kalau penumpang yang sudah kenal atau tahu kita itu enggak pernah kasih tip sih, jadi bayar sesuai aplikasi saja," candanya ketika menceritakan suka duka.
Salah satu keunikan dari Geng Ojol, selain kerap menciptakan lagu-lagu yang terinspirasi dari suka dukanya mengais rezeki di jalan, ternyata mereka bukan pengguna aplikasi yang sama.
Mereka gabungan dari pengguna aplikasi Go-Jek dan Grab. Mereka tidak mementingkan logo dan seragam, tetapi lebih kepada kebersamaan dalam mencari nafkah di jalan.
Baca juga: Selter Ojek Online di Stasiun Depok Baru Dinilai Mudahkan Penumpang
Pengalaman ini pun diangkat dalam singel terbaru mereka yang berjudul Bahagia Itu Dekat.
Makna yang terkandung dalam lagu itu lebih menyinggung soal semangat dalam bekerja dan kebersamaan tanpa melihat latar belakang.
"Bahagia itu enggak harus kaya dan berlimpah harta. Bisa ketawa, senyum, dan kumpul bareng itu sudah bahagia," ucap Nickky.
Ia juga bersyukur akan adanya perusahaan ojol. Sebab, menurut Nickky, layanan ini bukan hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan.
"Kami bersyukur ada ojek online, mau apa pun itu perusahaannya. Karena ojek online sangat membantu kami-kami yang sulit mencari kerja di Ibu Kota," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.