Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Geng Ojol soal Mencari Rezeki di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 25/05/2018, 13:46 WIB
Stanly Ravel,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Meskipun demikian, ia tetap memegang teguh prinsip menghargai.

"Kebetulan saya tidak berpuasa. Kalau mau minim atau makan dan lagi bareng sama Geng Ojol atau nongrong sama Ojol lain yang puasa, paling saya pergi ke tempat lain. Enggak enak-lah ganggu yang berpuasa," tutur dia.


Sementara itu, saat ditanya soal suka duka setelah nama groupnya mulai naik, Nickky punya cerita sendiri saat ia sedang menarik penumpang.

Menurut dia, bagi penumpang yang sudah mengenal Geng Ojol, rata-rata mereka tak pernah memberikan tip.

"Paling sering kalau penumpang yang sudah kenal atau tahu kita itu enggak pernah kasih tip sih, jadi bayar sesuai aplikasi saja," candanya ketika menceritakan suka duka.

Salah satu keunikan dari Geng Ojol, selain kerap menciptakan lagu-lagu yang terinspirasi dari suka dukanya mengais rezeki di jalan, ternyata mereka bukan pengguna aplikasi yang sama.

Mereka gabungan dari pengguna aplikasi Go-Jek dan Grab. Mereka tidak mementingkan logo dan seragam, tetapi lebih kepada kebersamaan dalam mencari nafkah di jalan.

Baca juga: Selter Ojek Online di Stasiun Depok Baru Dinilai Mudahkan Penumpang

Pengalaman ini pun diangkat dalam singel terbaru mereka yang berjudul Bahagia Itu Dekat.

Makna yang terkandung dalam lagu itu lebih menyinggung soal semangat dalam bekerja dan kebersamaan tanpa melihat latar belakang.

"Bahagia itu enggak harus kaya dan berlimpah harta. Bisa ketawa, senyum, dan kumpul bareng itu sudah bahagia," ucap Nickky.

Ia juga bersyukur akan adanya perusahaan ojol. Sebab, menurut Nickky, layanan ini bukan hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan.

"Kami bersyukur ada ojek online, mau apa pun itu perusahaannya. Karena ojek online sangat membantu kami-kami yang sulit mencari kerja di Ibu Kota," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com