Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Masinis Jadi "Bang Toyib" dan Bahagia Lihat Antusiasme Warga Mudik Lebaran...

Kompas.com - 28/05/2018, 08:42 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momen Ramadhan dan Lebaran selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh Ilfan Affandi (26).

Pemuda asal Padang, Sumatera Barat, ini merupakan seorang masinis kereta PT KAI Daop 1 sejak tujuh tahun lalu.

Affandi mengatakan, dirinya selalu merasa bersemangat ketika melihat antusiasme para calon penumpang menunggu di peron untuk kembali ke kampung halaman masing-masing.

Baca juga: Kisah Perempuan-perempuan Masinis di Tengah Kerasnya Kuda Besi

"Kalau pas Lebaran paling terasa itu melihat antusiasme orang mudik. Bahagia, yang mau naik, kan, banyak banget, kayak orang punya kendaraan angkutan saja, pasti senang penumpangnya banyak, meski hasilnya tidak langsung kami terima," ujar Affandi kepada Kompas.com, di depo kereta api Tanah Abang, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Namun, Affandi tidak memungkiri harapannya berkumpul bersama keluarga saat hari raya Idul Fitri. 

Pekerjaan menuntutnya belum dapat pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga selama tujuh kali lebaran.

Baca juga: 6 Masinis MRT Perempuan Akan Jalani Praktik Lapangan untuk Dapat Sertifikasi

"Seperti Bang Toyib memang, tetapi keluarga paham dengan kewajiban dan tanggung jawab saya. Sejak awal sudah mendukung dan untuk kembali ke kampung halaman bisa dilakukan saat ganti libur," katanya sembari tertawa.

Bekerja di bulan ramadhan

Affandi menceritakan, bekerja di bulan Ramadhan tidak jauh berbeda dengan bekerja di hari biasa.

Hanya jadwal antar kereta yang semakin padat.

Kesulitan terasa jika dirinya harus bekerja pada malam hari hingga waktunya sahur.

Baca juga: 4 Jam Terjepit Lokomotif, Jasad Masinis KA Sancaka Berhasil Dievakuasi

"Kesulitannya cari makan saat di perjalanan. Kadang kalau lupa bawa makanan untuk sahur, terpaksa minum air putih saja," ucap Affandi.

Ia menceritakan, masinis hanya boleh bekerja di atas lokomotif selama empat jam sekali perjalanan. Ini artinya jika perjalanan dari Jakarta, ia akan menghentikan pekerjaannya di Cirebon, Jawa Barat.

Setelah itu, perjalanan akan dilanjutkan masinis pengganti.

Baca juga: Lima Perempuan Akan Menjadi Masinis MRT Jakarta

"Istirahat cukup yang penting, bisa di mess atau di rumah. Apalagi kalau jalannya malam. Asalkan bisa mengantarkan penumpang selamat sampai kampung halaman, kita juga senang," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com