JAKARTA, KOMPAS.com - Jumat (25/5/2018) siang, Kompas.com menyambangi halaman samping gedung Direktorat Reserse Narkoba Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Di lahan tersebut terdapat bagian yang tertutup semen dengan luas 3 x 1 meter persegi.
Bentuknya menyerupai septic tank atau bak penampung kotoran.
Baca juga: Setelah Dimusnahkan, ke Mana Limbah Narkoba Dibuang?
Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Dony Alexander mengatakan, jika penutup dibuka, akan ada ruang sedalam 3 meter.
"Memang bentuknya sangat mirip septic tank, tetapi bak ini untuk menampung limbah narkoba yang telah bersifat netral," ujar Dony.
Menurut dia, septic tank ini dapat menampung sekitar 1 ton narkoba cair yang telah dinetralkan.
Proses penetralan narkoba
Kanit 3 Subdit 2 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kompol Panjiyoga menjelaskan, biasanya bak penampungan tersebut digunakan untuk menampung limbah narkoba yang semula berbentuk padat.
Pada Kamis (24/5/2018), Ditnarkoba Polda Metro Jaya memusnahkan sebanyak 239 kilogram sabu dan 30.000 butir ekstasi.
Awalnya ekstasi dihancurkan dengan blender untuk memudahkan proses pelarutan dalam larutan HCL (asam klorida).
Baca juga: Melihat Tahanan Narkoba Musnahkan Sabu dan Ekstasi Hasil Kejahatannya...
Narkoba yang telah halus atau cair dapat langsung dimasukkan ke dalam bak besi penampung HCL.
Larutan tersebut diaduk hingga tercampur sempurna.
"HCL itu merupakan asam kuat. Jadi asam kuat nanti fungsinya menguapkan cairan narkotika tadi, maka terurailah metamfetamin-nya, makanya kalau kami tes nanti sudah negatif. Jadi kalau dites nanti sudah enggak ada kandungannya, sudah tidak bisa dipakai lagi," ujar Panji.
Baca juga: Bangladesh Tiru Cara Filipina dalam Perangi Peredaran Narkoba
Dony menambahkan, setelah narkoba bersifat netral, maka tidak akan mencemari lingkungan ketika dibuang nantinya.
"Setelah dilarutkan, kami masukkan ke dalam septic tank ini dengan bantuan paralon untuk mengalirkan dari dalam bak besi," tuturnya.
Nantinya, cairan tersebut akan menyerap ke dalam tanah dalam waktu sekitar 1 jam.
"Tanah tidak rusak. Kita lihat di sekitar septic tank tanaman tetap tumbuh subur, kan?" kata Dony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.