Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sandiaga Bersikeras Ingin Pemprov DKI Raih Opini WTP Tahun Ini

Kompas.com - 30/05/2018, 14:51 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menceritakan, banyak pihak merasa opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tidak bisa diraih pada tahun ini.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri awalnya menargetkan opini WTP baru bisa diraih pada 2019.

Namun, Sandiaga bersikeras mendapatkannya tahun ini.

Baca juga: Sandiaga Yakin Opini WTP dari BPK Bisa Buka Lapangan Kerja

"Pak Gubernur sampaikan memang dia sudah menduga bahwa akan sangat berat. Dia bilang apakah dimungkinkan kami melakukan pembenahan baru di 2018, baru 2019 kami bisa mendapat predikat WTP," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).

"Saya sampaikan kepada Pak Gubernur, saya maunya WTP-nya 2018 ini," tambah dia.

Sebelum menyampaikan itu kepada Anies, Sandiaga terlebih dahulu melihat kondisi pengelolaan keuangan dan aset Pemprov DKI.

Baca juga: Opini WTP, Task Force Anies-Sandiaga dan Ucapan Terima Kasih untuk Jokowi-Ahok-Djarot

Dia mendatangi ruang Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan menemukan ruang WTP di sana.

Ruangan tersebut memang seharusnya digunakan untuk rapat-rapat terkait pencapaian opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Namun, ternyata selama ini ruangan tersebut tidak digunakan untuk hal itu.

Baca juga: DKI Dapat Opini WTP, Apa Kabar RS Sumber Waras dan Lahan Cengkareng?

Kemudian Sandiaga meninjau kembali apa saja tumpukan permasalahan yang bertahun-tahun menjadi temuan BPK.

Dari sana, Sandiaga pun bertekad menindaklanjuti satu per satu di ruang WTP yang memang sudah tersedia.

"Walaupun berat, tetapi ini adalah tantangan buat kami karena i like to face challenges," kata Sandiaga. 

Baca juga: BPK Ungkap Hal yang Menyebabkan Pemprov DKI Raih Opini WTP

Sejak itu, setiap pekan Sandiaga memimpin rapat berjudul "Road to WTP".

Nilai aset yang belum terpetakan mencapai Rp 170 triliun lebih.

Dua pekan terakhir sebelum hasil audit keluar, Sandiaga mengatakan, jajarannya sempat pesimis bisa meraih WTP tahun ini. Sebab nilai aset yang belum terklarifikasi masih triliunan rupiah.

Baca juga: Anies Sebut Opini WTP DKI Berkah Ramadhan

"Saya minta perpanjangan waktu, saya mohon-mohon, saya cium tangan teman-teman BPK. Saya minta, saya kumpulkan teman-teman dinas. Saya bilang di ruangan ini, mau enggak (dapat) WTP," ujarnya. 

Sandiaga senang kini akhirnya kerja keras jajaran Pemprov DKI Jakarta terbayar.

Setelah empat tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta akhirnya mendapatkan opini WTP dari BPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com