Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cek Rekaman CCTV Diduga Geng Motor Rusak Jok dan Curi Helm di Fatmawati

Kompas.com - 12/06/2018, 12:45 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman kamera CCTV diduga menggambarkan aksi geng motor beredar di media sosial.

Akun Instagram @jakarta_terkini menyebut geng motor itu beraksi di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (10/6/2018) dini hari.

Video tersebut menggambarkan sejumlah orang yang menendang sepeda motor dan mencuri helm di sebuah parkiran.

Mereka juga menendang dan melempari pintu bangunan yang ada di belakang halaman parkiran.

"Aksi Geng Motor di Fatmawati Yang terekam CCTV Kemarin pada 10, Juni 2018 pukul 02:10 dini hari," demikian keterangan video yang diunggah akun @jakarta_terkini itu.

Baca juga: Beredar Video Geng Motor di Fatmawati Dibubarkan Tembakan, Ini Kata Polisi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan, saat ini anggotanya tengah mengecek rekaman CCTV tersebut.

"Iya, ngecek bener enggak yang viral itu (rekaman kamera) CCTV dari situ (Fatmawati). Ini anggota lagi jalan," ujar Stefanus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/8/2018).

Menurut Stefanus, polisi masih mengidentifikasi kejadian tersebut. Salah satunya dengan mengecek rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi yang disebut terjadi di Warunk Upnormal Fatmawati itu.

Polisi belum mengamankan siapa pun atas kejadian ini. 

"Nanti kita lihat (rekaman kamera CCTV sekitar lokasi). Yang pasti kan harus memastikan dulu bener enggak kejadiannya di situ," kata Stefanus.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menyampaikan, berdasarkan rekaman CCTV yang viral tersebut, ada beberapa helm yang hilang dan jok motor yang rusak.

"Hasil cek sementara, ada helm beberapa diambil, jok motor ada yang rusak, untuk Warunk Upnormal tidak ada yang rusak," ucap Indra melalui keterangannya.

Video rekaman kamera CCTV itu diduga satu kesatuan dengan video amatir yang juga beredar di media sosial.

Video amatir itu menggambarkan puluhan pengendara sepeda motor membubarkan diri setelah terdengar bunyi tembakan pada Sabtu (9/6/2018) malam.

Indra menyebut tembakan itu merupakan tembakan gas air mata, bukan berasal dari senjata api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com