Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Blok M, Halte Transjakarta Andalan dengan Segala Ketidaknyamanannya...

Kompas.com - 30/06/2018, 21:48 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Target 1 juta penumpang yang tengah dikejar PT Transjakarta membuat BUMD DKI itu membuka rute-rute baru secara masif.

Penambahan rute dan penumpang itu dihadapkan dengan masalah ketidaksiapan prasarana.

Masalah ini terlihat jelas di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, yang menjadi halte pertama Transjakarta ketika beroperasi pada 2004.

Baca juga: Merasakan Menunggu Lama hingga Naik Transjakarta Ciledug-Kuningan...

Didirikan pada 1992 di era Gubernur Wiyogo Atmodarminto, Terminal Blok M adalah kerja sama build operate transfer (BOT) Pemprov DKI Jakarta dengan PT Langgeng Ayom Lestari.

Di atas tanah seluas 3,5 hektar, PT Langgeng Ayom Lestari membangun mal bawah tanah pertama yang dikenal sebagai Mal Blok M.

Di atasnya, dibangun terminal dengan enam lajur untuk bus kota ke berbagai penjuru Jakarta.

Baca juga: 28 Juni, Transjakarta Ciledug-Kuningan Mulai Beroperasi

Mal Blok M kala itu masih ramai karena pasti dilalui penumpang yang naik turun bus.

Blok M menjadi titik transit dan titik temu bus-bus kota yang pada dua dekade lalu masih berjaya.

Pada 2004, Terminal Blok M pun dipilih sebagai titik awal pengoperasian layanan transjakarta.

Baca juga: 2 Pengendara yang Pukul Wajah Petugas Transjakarta Dilaporkan ke Polisi

Terminal Blok MKOMPAS.com/YODSA RIENALDO Terminal Blok M
Rute yang dibuka, dari Blok M melewati Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, menuju kawasan Kota, Jakarta Barat.

Bus-bus koridor 1 Blok M-Kota mendapat jalur 1.

Selama lebih dari satu dekade, pengoperasian koridor 1 di terminal ini baik-baik saja.

 

Masalah itu muncul...

Hingga pada 2016, PT Transjakarta membuka rute-rute baru dengan bus pengumpan yang melintasi jalan-jalan non-koridor.

Kemudian pada Agustus 2017, PT Transjakarta menambah satu koridor, yakni koridor layang 13 dengan titik akhir Terminal Blok M.

Di hari pertama pengoperasiannya, bus sedang koridor 13 Ciledug-Blok M harus berbagi lajur dengan koridor 1 Blok M-Kota.

Baca juga: Diimbau Keluar Busway, Pengendara Gran Max dan Nissan Pukul Petugas Transjakarta

Masalah muncul karena padatnya antrean bus koridor 1 yang menghambat perjalanan bus koridor 13.

Waktu tempuh Ciledug-Blok M yang hanya 20 menit, harus ditambah 10 menit hanya untuk turun di terminal.

Sejumlah penumpang transjakarta yang sedang mengantri tiket di Halte Terminal Blok M, Senin (11/8/2014), yang merupakan pemberlakuan hari pertama wajib tiket elektronik di koridor 1.Alsadad Rudi Sejumlah penumpang transjakarta yang sedang mengantri tiket di Halte Terminal Blok M, Senin (11/8/2014), yang merupakan pemberlakuan hari pertama wajib tiket elektronik di koridor 1.
PT Transjakarta dan Dinas Perhubungan kemudian mengambil alih satu jalur lagi yakni jalur dua untuk bus transjakarta Koridor 13A Blok M-Ciledug, 7B Kampung Rambutan-Blok M, 6M Blok M-Stasiun Manggarai, dan 1C Blok M-Pesanggrahan.

Baca juga: Mulai Senin, Transjakarta Rute Puri Beta-Ragunan Beroperasi Setiap Hari

Pengambilalihan lajur ini sempat berbuah drama di lapangan.

Beberapa kali, bus-bus besar, Kopaja, hingga Metro Mini, iseng memblokade akses jalur dua.

Pihak Transjakarta tidak berani menegur mereka karena takut adanya eskalasi gesekan.

Baca juga: PKL Santai Berjualan di Pinggir Jalur Transjakarta Kota Tua

Belakangan, masalah ini diatasi dengan memasang movable concrete barrier (MCB) untuk membatasi akses jalur transjakarta dengan bus lainnya.

Masalah lainnya muncul tiga bulan kemudian...

PT Langgeng Ayom Lestari menyurati Dinas Perhubungan dan PT Transjakarta soal kerentanan jalur dua.

Baca juga: Hoaks, Tempat Wisata dan Transjakarta Gratis Saat HUT DKI

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com