Jalur dua yang berada agak tengah tidak dirancang untuk dilewati bus berukuran besar.
Pengoperasian bus gandeng maupun padatnya laju bus single dikhawatirkan membuat rentan konstruksi.
Di lajur ini, bus masuk bergantian dan mengantre dengan jarak jauh, yang otomatis menambah waktu tunggu.
Tak nyaman
Menunggu di Terminal Blok M bukanlah hal yang nyaman.
Terminal yang mulai kumuh itu dirancang dengan peron-peron panjang dan sempit, hanya sekitar empat meter lebarnya.
Belum lagi warung-warung di sepanjang peron yang mempersempit akses.
Baca juga: Pengguna TransJakarta Naik 30 Persen Saat Libur Lebaran
Ketika hujan turun, penumpang yang antre bergeser ke pagar dan menghalangi penumpang bus lain yang ingin lewat.
Kondisinya yang tidak sama dengan jalur 1 yang punya peron khusus, membuat ketinggiannya sejajar dengan jalan dan penumpang hanya bisa naik dari pintu depan tempat sopir.
Baca juga: PT Transjakarta Buka Rute Baru Menuju Ragunan hingga Minggu Depan
Namun, tak ada pilihan lain.
Tambah trayek
Terminal Blok M sudah jadi titik transit andalan warga Ibu Kota.
PT Transjakarta justru menambah trayek dari Terminal Blok M, dan pada 2018, mulai mengokupasi jalur tiga.
Hingga Juni 2018, tercatat ada 11 rute transjakarta yang beroperasi di Terminal Blok M.
Baca juga: Libur Lebaran, PT Transjakarta Tambah Bus Menuju Ragunan dan Ancol
Di jam-jam sibuk, terlihat betapa repotnya penumpang harus naik turun tangga Terminal Blok M, berlari mengejar bus, hingga menunggu di tengah kebulan asap bus kota yang sudah tidak laik jalan.
Andika, salah satu pekerja di bilangan Senayan, Jakarta Selatan, menceritakan ketidaknyamanannya menggunakan rute 13A Ciledug-Blok M dan koridor 1 Blok M-Kota.
Baca juga: Hari Ini Bus Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00 WIB
"Kalau di halte transjakarta yang lain, kan, enak jadi satu peron untuk naik dan turun, jadi tinggal jalan sedikit saja. Cuma kalau di Blok M, kan, tempat naik dan turun beda, jadi susah banget transitnya," kata Andika.
Ketika pulang kerja malam hari, Andika memang tidak menghadapi macet karena naik transjakarta.
Namun, setiba di Terminal Blok M, kemacetan sesungguhnya terasa.
Baca juga: Malam Takbiran, Transjakarta Beroperasi hingga Pukul 02.00
Sementara penumpang yang transit dan tidak ingin membayar dua kali, harus menunggu sampai bus maju ke peron naik.
Andika kemudian turun tangga ke bawah dan naik lagi untuk bisa mengakses jalur dua.
"Waktu koridor 13 cuma sampai jam 19.00, nyesek banget rasanya kejebak di dalam bus enggak bisa turun dan cuma lihat bus terakhir jalan," kata dia.
Baca juga: Jakarta Lengang, Cawang-Pluit dengan Transjakarta Hanya 45 Menit