Hal yang sama terjadi di jalur dua.
Meski aksesnya yang sejajar dengan jalan kadang menyebalkan, tetapi ketika sedang terburu-buru, kondisi ini cukup menolong.
Penumpang bisa turun di peron kedatangan, kemudian berlari menyelip pidah ke peron kedatangan tanpa perlu transit di bawah.
Desain tidak ramah
Dengan kondisi ini, jelas tidak memungkinkan bagi penumpang difabel untuk mengakses Terminal Blok M.
Beberapa kali penumpang berkursi roda dan bertongkat harus digendong naik turun tangga Terminal Blok M hanya untuk pindah bus.
Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengakui konstruksi dan desain Terminal Blok M tidak mendukung.
Baca juga: Di Hari H Lebaran, Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00
"Terminal Blok M itu adalah terminal yang dibangun 26 tahun lalu dengan kondisi operasional waktu itu di mana ukuran busnya berbeda dengan sekarang," kata Joseph.
Ia menyadari dulu belum ada kesadaran pentingnya membuat sarana dan prasarana yang ramah difabel.
"Desain turun naik memang tidak ideal dan tidak recommended karena orang sulit. Kedua, buat yang berkebutuhan khusus, ini tidak friendly," ujar dia.
Baca juga: Bus Transjakarta Siap Angkut Penumpang Kapal Pelabuhan Tanjung Priok
Namun, tidak ada yang bisa dilakukan PT Transjakata sebagai operator di sana.
Joseph mengatakan, ia sudah mengusulkan agar adanya pemugaran terminal dengan desain dan akses yang lebih ramah.
Berbenah untuk Asian Games
Terminal Blok M kini masuk dalam daftar pekerjaan rumah Pemprov DKI untuk dibenahi.
Pasalnya, kawasan Melawai yang satu kompleks dengan Terminal Blok M diprediksi bakal dipadati tamu negara.
Meski tidak bisa mengubah konstruksi maupun keadaan secara signifikan, beberapa perbaikan mulai dilakukan.
Baca juga: Tertangkap, Pria Ini Dikalungkan Papan Saya Copet di Halte Transjakarta
Salah satu yang sudah dilakukan, tembok Terminal Blok M yang menjadi akses transit sudah dicat ulang dan dihiasi mural.
Wajah muram dan kumuh kini menjadi lebih cerah dengan goresan seni.
Baca juga: Tertangkap, Pria Ini Dikalungkan Papan Saya Copet di Halte Transjakarta
Selain itu, Arifin juga meminta PT Langgeng Ayom Lestari agar memfungsikan kembali pengeras suara di sekitar terminal.
PT Langgeng juga diminta berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Energi terkait penerangan kawasan terminal.
"Kami minta PT Langgeng Ayom Lestari berperan aktif dalam menciptakan lingkungan terminal yang terawat, asri, dan nyaman dalam rangka menyukseskan Adipura tahun 2018 serta untuk menyambut Asian Games 2018," ujar Arifin.
Baca juga: Hantam Portal Transjakarta di Jatinegara, Metromini Ringsek
Semoga harapan pengguna angkutan umum, khususnya transjakarta dapat segera terwujud di terminal tua ini...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.