Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Blok M, Halte Transjakarta Andalan dengan Segala Ketidaknyamanannya...

Kompas.com - 30/06/2018, 21:48 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

Hal yang sama terjadi di jalur dua.

Meski aksesnya yang sejajar dengan jalan kadang menyebalkan, tetapi ketika sedang terburu-buru, kondisi ini cukup menolong.

Penumpang bisa turun di peron kedatangan, kemudian berlari menyelip pidah ke peron kedatangan tanpa perlu transit di bawah.

Desain tidak ramah

Dengan kondisi ini, jelas tidak memungkinkan bagi penumpang difabel untuk mengakses Terminal Blok M.

Beberapa kali penumpang berkursi roda dan bertongkat harus digendong naik turun tangga Terminal Blok M hanya untuk pindah bus.

Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengakui konstruksi dan desain Terminal Blok M tidak mendukung.

Baca juga: Di Hari H Lebaran, Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 09.00

"Terminal Blok M itu adalah terminal yang dibangun 26 tahun lalu dengan kondisi operasional waktu itu di mana ukuran busnya berbeda dengan sekarang," kata Joseph.

Ia menyadari dulu belum ada kesadaran pentingnya membuat sarana dan prasarana yang ramah difabel.

"Desain turun naik memang tidak ideal dan tidak recommended karena orang sulit. Kedua, buat yang berkebutuhan khusus, ini tidak friendly," ujar dia.

Baca juga: Bus Transjakarta Siap Angkut Penumpang Kapal Pelabuhan Tanjung Priok

Namun, tidak ada yang bisa dilakukan PT Transjakata sebagai operator di sana.

Joseph mengatakan, ia sudah mengusulkan agar adanya pemugaran terminal dengan desain dan akses yang lebih ramah.

Berbenah untuk Asian Games

Terminal Blok M kini masuk dalam daftar pekerjaan rumah Pemprov DKI untuk dibenahi.

Pasalnya, kawasan Melawai yang satu kompleks dengan Terminal Blok M diprediksi bakal dipadati tamu negara.

Meski tidak bisa mengubah konstruksi maupun keadaan secara signifikan, beberapa perbaikan mulai dilakukan.

Baca juga: Tertangkap, Pria Ini Dikalungkan Papan Saya Copet di Halte Transjakarta

Mural di dinding-dinding lantai bawah Terminal Blok MKOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Mural di dinding-dinding lantai bawah Terminal Blok M
"Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, maka fasilitas, sarana, dan prasarana umum, termasuk Terminal Blok M ini dapat dibenahi lebih baik lagi demi mewujudkan Terminal Blok M menjadi terminal kebanggaan warga Jakarta, khususnya Jakarta Selatan," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin.

Salah satu yang sudah dilakukan, tembok Terminal Blok M yang menjadi akses transit sudah dicat ulang dan dihiasi mural.

Wajah muram dan kumuh kini menjadi lebih cerah dengan goresan seni.

Baca juga: Tertangkap, Pria Ini Dikalungkan Papan Saya Copet di Halte Transjakarta

Selain itu, Arifin juga meminta PT Langgeng Ayom Lestari agar memfungsikan kembali pengeras suara di sekitar terminal.

PT Langgeng juga diminta berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Energi terkait penerangan kawasan terminal.

"Kami minta PT Langgeng Ayom Lestari berperan aktif dalam menciptakan lingkungan terminal yang terawat, asri, dan nyaman dalam rangka menyukseskan Adipura tahun 2018 serta untuk menyambut Asian Games 2018," ujar Arifin.

Baca juga: Hantam Portal Transjakarta di Jatinegara, Metromini Ringsek

Semoga harapan pengguna angkutan umum, khususnya transjakarta dapat segera terwujud di terminal tua ini...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' Hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" Hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com