Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pilihan Transportasi Mahasiswa Naik Kuda, Ini Kata UNJ

Kompas.com - 06/07/2018, 21:05 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah foto yang menunjukkan laman berisi pilihan transportasi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) viral di media sosial karena memuat kuda sebagai salah satu pilihan transportasi.

Foto yang viral itu diunggah oleh seseorang bernama Narnica melalui akun Twitter @hanbiun pada Rabu (4/7/2018), pukul 21.43 WIB.

"Siapa juga hari begini naik kuda yaAllah UNJ kenapa sih :(," demikian keterangan foto tweet tersebut.

Baca juga: Dies Natalis UNJ: Merajut Kebersamaan, Membangun Harapan

Hingga Jumat (6/7/2018) pukul 18.55 WIB, tweet itu sudah di-retweet lebih dari 12.000 kali serta mendapat lebih dari 3.800 likes dan lebih dari 300 komentar.

Mengenai hal ini, Kepala Humas UNJ Asep Sugiarto menyampaikan, pilihan transportasi kuda memang ada dalam laman biodata calon mahasiswa baru UNJ.

Tujuannya yakni mengakomodasi mahasiswa-mahasiswa baru UNJ yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kalau di kota besar mungkin pilihannya hanya motor, mobil, tetapi kan mahasiswa UNJ ini berasal dari berbagai daerah di penjuru Indonesia yang mungkin di daerahnya masih menggunakan andong atau delman," ujar Asep saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Asep menyampaikan, pilihan transportasi dalam laman tersebut merupakan jenis transportasi yang digunakan mahasiswa sehari-hari di daerahnya, bukan transportasi yang digunakan ke kampus.

Asep memaklumi viralnya pilihan transportasi kuda. Dia menduga, orang-orang yang tinggal di perkotaan merasa aneh dengan adanya pilihan transportasi tersebut.

"Karena yang memviralkan ini anak-anak di kota besar, dianggapnya aneh. Ini bukan transportasi yang mereka (mahasiswa) pergunakan ke kampus. Kami juga enggak punya parkiran buat kudanya," kata dia.

Baca juga: UNJ Pastikan Gelar Juara Greater Jakarta

Selain itu, Asep menyebut pilihan transportasi dalam laman biodata mahasiswa baru itu sesuai dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI.

Isian biodata itu juga menjadi bahan pertimbangan kampus untuk menentukan besaran uang kuliah tunggal (UKT) setiap calon mahasiswa.

"Ini kan melihat background ekonomi juga. Jadi, untuk pengisian UKT itu ditanya betul kondisi keluarga, alat transportasi, peralatan elektronik. Mungkin ini juga salah satu pertimbangan," ucap Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com