Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek SMK Negeri 22: Ada Kesalahpahaman soal Dana Ekstrakulikuler

Kompas.com - 09/08/2018, 21:19 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 22 Jakarta, Uju Juhiwa, mengakui, mati surinya kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya merupakan kekhilafannya. Ia juga mengemukakan bahwa ada kesalahpahaman antara dirinya dengan para siswa soal keberadaan dana untuk kegiatan ekstrakulikuler itu.

"Jadi ini hanya miss-komunikasi. Saya lupa menyampaikan, khilaf atau gimana, manusiawi Mbak. Mungkin kurang terdengar informasi ini," kata Uju, Kamis (9/8/2018).

Senin lalu Uju didemo siswanya sendiri dan para alumni SMKN 22. Mereka menuntut adanya transparasi dana ekstrakulikuler (ekskul). Soalnya kegiatan ekstrakulikuler di sekolah itu mati suri selama setahun terakhir.

Baca juga: Soal Dana Ekstrakurikuler, Siswa dan Alumni SMKN 22 Demo Pihak Sekolah

Uju mengatakan, masalah itu hanya kesalahpahaman antara dirinya dan para siswa. Dana ekskul selama hampir setahun terakhir ini tidak digunakan karena, antara lain, pelatih kegiatan-kegiatan ekskul tidak bersertifikat.

"Terkait transparasi dana itu miss-komunikasi. Ternyata aturan yang baru pelatih harus bersertifikat. Harus buat lamaran, program, dan terakhir ada surat tugas dari kepsek sebagai pelatih ekskul," ujar dia.

Karena pelatih tidak bersertifikat, tidak ada pula kegiatan. Dana tidak terpakai dan secara otomatis ditarik dan dikembalikan ke kas negara.

Ia menyebutkan, dana-dana itu sama sekali tak terpakai oleh pihak sekolah untuk keperluan lain.

"Kalo tidak terpakai akan balik ke kas negara otomatis sistem yang narik. Sisa sekian otomatis ketarik itu di gubernur ketahuan," ujar dia.

Uju berjanji, dia akan mengaktifkan kegiatan ekskul sesuai arahan dan binaan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Selanjutnya nanti akan rapat dulu dengan OSIS. Dan pasti berjalan. Nanti paling mulai berjalannya September, Oktober sesuai anggaran," ucap Uju.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com