Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Margonda Dinilai Menjadi Tidak Macet Sejak Angkutan di Terminal Depok Dipindahkan

Kompas.com - 10/08/2018, 20:03 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jalan Margonda tepatnya di depan eks-Terminal Depok yang sekarang sedang dibangun Terminal Metro Stater, dinilai menjadi tak macet sejak angkutan umum di terminal itu dipindahkan ke terminal sementara.

Semua bus dan angkutan umum di Terminal Depok dipindahkan ke terminal sementara karena adanya pembangunan Metro Stater.

Sejumlah warga menyebut, lokasi yang biasanya macet karena keluar masuknya angkutan itu, kini menjadi lancar.

Baca juga: Pembangunan Terminal Metro Stater Depok Ditargetkan Rampung 1 Tahun

“Biasanya, dari terminal ke kampus bisa makan waktu 30 menit, sekarang mah 15 menit juga sampai. Paling lamanya karena lampu merah saja,” ucap Rini (23), di Jalan Margonda, Jumat (10/8/2018).

Petugas kepolisian terlihat mengatur lalu lintas di depan lokasi proyek terminal baru itu, sehingga Jalan Margonda di titik tersebut tetap lancar.

Lani (21), warga Depok lainnya mengatakan, kini tidak ada angkutan yang mengetem di depan terminal itu lagi.

“Semenjak angkutan umum dipindahkan ke terminal, jadi tidak ada lagi ya angkutan umum yang numpuk ngetem di sepanjang jalanan ini,” ucap Lani.

Baca juga: Sebelum Ditertibkan Satpol PP, PKL Terminal Depok Bongkar Lapak Sendiri

Kepala Terminal Depok, Reynald John, mengatakan, angkutan umum dari Terminal Depok yang dipindahkan terminal sementara kini keluar melalui kolong Jalan Arif Rahman.

“Biasanya macet itu karena angkutan umum tersendat apabila ada bus besar yang keluar dari pintu Jalan Margonda, sekarang kan tidak lagi,” ucap Reynold.

Kompas TV Ada Tas Mencurigakan, Jalan Margonda Ditutup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com