JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Sam Aliano yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik artis Nikita Mirzani menyebut polisi belum dapat menunjukkan bukti soal akun @NikitaMirzani yang pernah twit menghina Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.
Sam meminta polisi membuktikan dulu bahwa memang bukan Nikita yang twit menghina jenderal.
"Apa yang saya sampaikan ke penyidik bahwa saya benar-benar tidak bersalah karena akun twitter atas nama Nikita Mirzani sampai sekarang belum ada proses dari pihak kepolisian. Jadi sampai titik ini pun belum ada proses. Artinya harus ada bukti bahwa Nikita enggak bersalah," ujar Sam di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/8/2018).
Hal ini diungkapkan Sam usai menjalani pemeriksaan perdananya dalam status sebagai tersangka.
Ia merasa heran karena twit dari akun tersebut tidak diusut terlebih dahulu, namun justru menetapkannya sebagai tersangka.
"Dan saya desak polisi agar mereka segera proses akun Twitter itu dan mencari tau siapa yang pemilik akun sebenarnya, yang merugikan kami semua," sebut Sam.
Baca juga: Penuhi Panggilan Polisi, Sam Aliano Pertanyakan Alasan Penetapannya sebagai Tersangka
Kasus ini bermula ketika akun yang mengatasnamakan artis Nikita Mirzani mengunggah ungkapan hinaan untuk mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.
Namun Nikita membantah pernah menulis twit tersebut. Ia juga membantah kemudian menghapus twit itu. Nikita lantas melaporkan sejumlah pihak yang membuat unggahan akun tersebut hingga menjadi viral.
Nikita juga melaporkan Sam yang mempermasalahkannya ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait hal ini.
Kerugian yang didapatkan Nikita dari laporan Sam ke KPI adalah Nikita yang dinonaktifkan dalam salah satu acara di stasiun TV swasta.
Mengenai hal ini, Sam merasa tak bisa dijadikan sebagai tersangka hanya karena menmbuat pengaduan ke KPI atas unggahan-unggahan yang menurutnya merugikan para pejabat negara.
"Saya juga sudah sampaikan ke penyidik bahwa saya ini apa yang dimaksud saya ke KPI karena saya sebagai warga negara yang kecewa ada cuitan yang hina para pahlawan bangsa. Jadi itu hak-hak kami sebagai masyarakat yang tidak terima. Jadi jangan anggap saya salah apalagi kami belum tau akun Twitter itu milik siapa," papar Sam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.