JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi meminta warga berani melapor segala bentuk aksi premanisme yang terjadi di lingkungan mereka. Polisi, kata Henky, tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran serta masyarakat.
"Terkadang masyarakat takut untuk melaporkan, tapi mereka resah. Alhamdulillah ada masyarakat yang berani dan melaporkan sehingga kami bisa tindak lanjuti," kata Hengki di Polres Jakarta Barat, Senin (27/8/2018).
"Ini jadi trigger buat yang lain untuk melapor. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berani melapor karena pada dasarnya polisi tidak bekerja sendiri," tambah dia.
Baca juga: Preman di Cengkareng Memeras dengan Alasan Uang Keamanan dan Kebersihan
Ia menegaskan, warga tidak perlu takut dengan ancaman yang diberikan preman karena polisi siap melindungi.
"Jangan takut selama ada petugas kepolisian. Mereka melawan, kita tindak tegas," kata Hengki.
Ia mengakui, di Jakarta masih banyak aksi premanisme. Namun polisi tidak akan gentar.
"Yang jelas kami akan memberikan efek jera, efek gentar kepada pelaku. Kalau selama ini preman membuat resah masyarakat, sekarang kita yang buat (mereka) resah," ujar Hengki.
Polres Metro Jakarta Barat, Jumat lalu, telah menangkap tujuh orang yang kerap meminta uang kepada warga di kompleks Ruko Seribu Cengkareng, Jakarta Barat.
Pemalakan yang dilakukan orang-orang itu hingga proses penangkapan mereka telah diunggah akun Facebook Rendi Puguh Gumilang. Video tersebut viral di media sosial dan telah disebar 22.000 kali sampai Senin ini.
"Para preman berkedok sekuriti ini ditengarai memeras hingga puluhan juta rupiah selama bertahun-tahun di kompleks ruko Seribu Cengkareng. Jika warga tidak membayar maka akan dirusak fasilitas ruko bahkan bangunan yang ada," bunyi keterangan pada unggahan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.