“Kalau di stasiun yang berada di bawah tanah, pintu otomatisnya sampai ke atas,” tutur Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono.
Pintu-pintu kaca itu hanya akan membuka pada saat kereta berada di posisi yang pas.
Agung menyebut dengan posisi yang tidak pas antara pintu gerbong kereta dengan pintu otomatis tersebut, maka pintu itu tidak akan mau terbuka.
Baca juga: Uji Coba Persinyalan, Pengerjaan MRT Capai 95,97 Persen
“Ini sistem yang menjamin keamanan bagi pengguna,” kata Agung.
Poster-poster besar soal keselamatan bekerja terpampang di sana.
Di dekat tangga masuk ke stasiun juga terpampang imbauan agar para pekerja menggunakan pengamanan lengkap saat bekerja.
Baca juga: Progres MRT Jakarta Masuki Tahap Pengecekan Fungsi Sistem
William mengatakan, pembangunan fisik stasiun dan depo MRT sudah mencapai 95,97 persen.
Pembangunan stasiun layang sudah mencapai 94,42 persen, sedangkan pembangunan stasiun bawah tanah sudah mencapai 97,53 persen.
Baca juga: Progres MRT Jakarta Masuki Tahap Pengecekan Fungsi Sistem
Depo Lebak Bulus juga dilengkapi dengan mesin pencuci kereta otomatis dan shunting locomotive yang berfungsi mendorong dan menarik kereta saat langsiran di area depo.
Keistimewaan lainnya, stasiun ini terintegrasi langsung dengan halte busway lebak bulus yang berada tepat di bawahnya.
Untuk saat ini, MRT masih melakukan uji kelayakan sistem yang telah dibangun. MRT Jakarta ditargetkan beroperasi pada Maret 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.