Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Minta Pengelola Tak Putus Listrik dan Air Penghuni Rusunami yang Tunggak IPL

Kompas.com - 29/08/2018, 11:48 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta pengelola rumah susun milik (rusunami) di Jakarta tidak memutus utilitas listrik dan air milik penghuni yang menunggak iuran pengelolaan lingkungan (IPL).

Permintaan itu dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 16/SE/2018 tentang Optimalisasi Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam surat edaran itu, Pemprov DKI meminta perhimpunan pemilik dan penghuni satuan rumah susun (P3SRS) menyesuaikan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) serta aturan penghunian dengan Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat selaku Ketua Badan Pembina Kebijakan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permuklman Nasional Nomor 06/KPTS/BPK4N/1995 tentang Pedoman Pembuatan Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Penghuni.

Baca juga: Pemprov DKI Diingatkan Tidak Bikin Rusunami karena Bukan Pengembang

AD/ART dan aturan penghunian juga harus memperhatikan ketentuan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

"Terutama menghapus ketentuan pemutusan utilitas listrik dan air yang menjadi sanksi atas keterlambatan/penunggakan pembayaran iuran pengelolaan lingkungan (IPL)," demikian penggalan surat edaran tersebut.

Selain itu, Pemprov DKI juga meminta P3SRS memisahkan tagihan atas komponen pembayaran IPL dengan tagihan atas pemakaian utilitas listrik dan air pada unit yang ditagihkan kepada para pemilik atau penghuni.

Baca juga: DKI Bangun Rusunawa karena Tak Bisa Bangun Rusunami

Pemprov DKI meminta penghapusan sanksi pemutusan listrik dan air serta pemisahan komponen tagihan itu dilaksanakan dalam waktu secepatnya.

Jika tidak, Pemprov DKI akan memberikan sanksi kepada P3SRS sesuai dengan perundang-undangan.

Banyak keluhan

Dilansir dari situs web resmi Pemprov DKI, http://ppid.jakarta.go.id, Pemprov DKI Jakarta menerima banyak keluhan soal adanya konflik antara pengelola dan penghuni rusunami.

Permasalahan yang sering muncul yakni perbedaan pendapat tentang rapat umum tahunan (RUTA) yang tidak partisipatif terhadap pemilik dan penghuni rusun, salah satunya pilihan waktu penyelenggaraan RUTA pada jam kerja dan bukan di lingkungan rusun.

Padahal, keputusan penting kerap diputuskan di RUTA, seperti tarif IPL atau service charge.

Baca juga: Warna-warni Rusunami Benhil 2 yang Berawal dari Kedatangan Anggota DPRD DKI

Penghuni yang merasa tidak sepakat dengan kenaikan IPL lewat RUTA kebanyakan menolak membayar harga baru IPL.

Hal ini yang kerap jadi alasan pemutusan listrik dan air di hunian warga, meskipun warga telah melakukan pembayaran listrik dan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com