TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Taman Baca Masyarakat (TBM) kolong "flyover" Ciputat masih eksis setelah didirikan dua tahun lalu, Juni 2016.
Salah satu pendirinya, Doni, mengatakan, setelah dua tahun, gangguan masih tetap dialami setiap harinya.
"Kolong ini kan lokasi yang sebelumnya dikesankan negatif, nah ternyata enggak semua bersih karena sudah mendarah daging. Ujung-ujunnya masih sering orang melakukan hal negatif di sini," kata Doni, ditemui di TBM tersebut, Sabtu (1/9/2018).
Doni menyebut, setiap harinya masih ada saja sekelompok orang yang tidur-tiduran, nongkrong, pacaran, hingga minum-minuman di area TBM.
Baca juga: Menengok Taman Baca Masyarakat Kolong di Jalan Layang Ciputat
Untuk itu, kata Doni, pihaknya kini berusaha mendekatkan diri ke komunitas punk yang selama ini menyalahgunakan area TBM.
Dengan mendekatkan diri, komunitas punk diharap mampu berperilaku baik di TBM.
"Dengan adanya anak punk di sini memberi gambaran TBM masih negatif. Gimana supaya bersih, kami lakukan pendekatan ke mereka," ujar Doni.
TBM kolong sendiri didirikan atas keresahan Doni dan teman-temannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berangkat dari hal itu, lanjut Doni, pihaknya kemudian membuat tim yang terdiri dari lima orang guna mencari lokasi di sekitar wilayah Tangsel.
Dalam pencarian tersebut, Doni dan teman-temannya dipertemukan dengan komunitas kepemudaan sekaligus kelompok penggemar musisi Iwan Fals, OI, Tangsel.
Doni mengatakan, diskusi digelar dengan OI Tangsel di kolong jalan layang Ciputat. OI Tangsel sebelumnya melakukan kegiatan penghijauan dan pembuatan mural di kolong jalan layang tersebut.
Baca juga: Cerita Menyulap Kolong Flyover yang Bau Pesing Jadi Taman Baca
Proses diskusi yang dilakukan sejak Februari 2016 itu akhirnya membuahkan hasil dengan didirikannya TBM kolong pada 4 Juni 2016.
Dengan memanfaatkan sebuah bangunan terbengkalai di bawah kolong jalan layang Ciputat, 'Komunitas FISIP Mengajar' menyulap tempat tersebut jadi ramai dengan kegiatan warga membaca dan berkumpul.
Ada juga kegiatan bimbingan belajar setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Adapun di hari Minggu, ada kelas kreatif bagi anak-anak dan ibu mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.