JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susie Nurhati mengatakan, pihaknya bakal memberikan sanksi bagi para pelajar yang terlibat tawuran di Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (1/9/2018).
"Tentunya kami akan berikan sanksi, tapi belum tentu dikeluarkan," kata Susie, Selasa.
Menurut dia, pihaknya tak ingin mencabut hak siswa mendapat pendidikan. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil penyidikan polisi untuk menentukan peran masing-masing pelajar.
"Kalau dia parah banget, itu sih urusan pidana," ujar Susie.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Steven Tamuntuan mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menangkap 29 pelajar di bawah umur. Sebagian besar dari mereka bersekolah di SMAN 32 Jakarta.
Baca juga: Puluhan Pelajar yang Tawuran di Kebayoran Lama Konsumsi Miras
Namun pelajar yang terlibat tawuran pada Sabtu dini hari itu diduga berasal dari berbagai sekolah.
"Masih kami periksa para pelakunya. Kami mau pisahkan sesuai peran masing-masing," kata Steven.
Pelajar SMA Muhammadiyah 15 Jakarta berinisial AH (16) tewas dibacok sekelompok orang di Jalan Jenderal Soepeno, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu dini hari lalu.
Kejadian tersebut berawal saat AH bersama rekannya berinisial RS berangkat menggunakan sepeda motor dari Bulungan, Blok M. Saat melintas di Jalan Layang Permata Hijau, AH dan RS ditendang hingga terjatuh.
Para penyerang kemudian membacok AH yang terjatuh dari motornya. Sementara RS berhasil lolos dari serangan. RS kemudian kembali menghampiri AH yang sudah terluka. AH dilarikan ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau tetapi nyawanya tak tertolong.
Belakangan diketahui, aksi penyerangan itu sudah direncanakan. Kedua kubu saling tantang di media sosial dan janjian untuk bertarung dengan senjata tajam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.