Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Ganjil-Genap di Depok, Pengelola Mal di Jalan Margonda Khawatir

Kompas.com - 14/09/2018, 17:19 WIB
Cynthia Lova,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Pengelola sejumlah pusat perbelanjaan di Jalan Margonda mengkhawatirkan kebijakan Pemerintah Kota Depok yang akan berlakukan sistem ganjil-genap.

Katarina, Property Management ITC Depok, mengatakan, penerapan sistem ganjil-genap ini dapat berimbas pada ribuan pelaku usaha yang berjualan di ITC Depok ini.

Pihaknya mengkhawatirkan, apabila sistem ganjil-genap diberlakukan, pengunjung yang datang ke ITC Depok akan berkurang dan hal ini merugikan para pedagang yang ada di ITC Depok.

“Ganjil-genap ini pastinya akan berimbas ke pelaku usaha yang ada di Mall ITC, apalagi ada seribuan lebih pelaku usaha yang ada di ITC,” kata Katarina kepada Kompas.com, Jumat (14/9/2018).

Baca juga: Depok Masih Kaji Kemungkinan Terapkan Sistem Ganjil-Genap di Margonda

Selain itu, kata dia, adanya ganjil-genap bisa semakin memicu adanya parkir liar ojek dan mobil di bahu-bahu jalan.

"Lihat saja nanti sorean, udah banyak itu yang parkir. Ada satu baris bahkan kadang dua baris di depan ITC,” ucap Katarina.

Ia berharap pemerintah terlebih dahulu melakukan penaatan angkutan umum dan transportasi online yang berada di bahu-bahu Jalan Margonda.

Menurut dia, ganjil-genap ini bukan solusi tepat atasi kemacetan. Pengendara mobil di Depok pun, kata Katarina, belum sebanyak yang ada di Jakarta.

Baca juga: Macetnya Parah di Depok, apalagi Margonda, Bikin Orang Cepat Tua...

“Penertiban yang mangkal-mangkal di bahu jalan dulu yang harus dilakukan pemkot ya. Kalau ganjil-genap untuk saat ini belum dibutuhkan sepertinya,” ucapnya.

Sementara Rani, Marketing Communication Mall Margonda menyarankan, pemerinta kota Depok lebih baik membongkar separator Jalan Margonda dibanding pemberlakuan sistem ganjil-genap.

“Kalau Jalan Margonda diperbesar sulit ya, mungkin angkot dan transportasi online perlu ditertibkan, dan separator jalan ada baiknya dikaji ulang (siapa tau boleh dibongkar), soalnya tambah kemacetan,” ucap Rani.

Baca juga: Polisi: Daripada Ganjil-Genap, Lebih Baik Lebarkan Jalan di Depok

Jika Pemkot Depok tetap harus memberlakukan ganjil-genap, dia berharap dipertimbangkan jalur alternatif.

“Kalau seandainya memang akan diberlakukan ganjil-genap, mungkin perlu dipertimbangkan jalurnya mau ke mana. Kalau di Jakarta kan jalan alternatifnya banyak ya, kalau di Depok mungkin agak lebih sedikit,” ucap Rani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com