Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cucu Keponakan Benyamin Sueb Tewas Ditusuk di Kemayoran

Kompas.com - 20/09/2018, 11:48 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Adi Yudha (40), warga Kemayoran, Jakarta Pusat, yang tewas ditikam orang tidak dikenal di sekitar Jembatan Haji Ung, Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018), merupakan keluarga seniman legendaris Betawi Benyamin Sueb.

"Masih cucu dari Bang Ben (Benyamin). Jadi ibunya Adi namanya Mardiah, keponakannya almarhum Benyamin," ujar paman Adi, Yudi, saat ditemui Kompas.com di rumahnya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).

Yudi mengatakan, kematian Adi telah diketahui seluruh keluarga Benyamin melalui pemberitaan media dan grup pesan WhatsApp.

Baca juga: Warga Kemayoran Tewas Ditusuk Pria yang Mabuk Saat Rayakan Ulang Tahun

Keluarga berharap para pelaku cepat tertangkap.

"Kalau harapannya bisa tertangkap pelakunya, bisa terungkaplah," katanya. 

Anak ketiga Benyamin, Biem Benyamin, membenarkan Adi merupakan cucu Benyamin.

Baca juga: Brikpa Faisal Tewas Ditembak Perompak Setan Botak, Bukan Ditusuk

"Iya, benar," ujar Biem melalui pesan singkat.

Dilaporkan pada Senin (17/9/2018) dini hari, seorang warga Kemayoran, Adi (40), tewas ditusuk orang tidak dikenal di sekitar Jembatan Haji Ung, Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Adi diduga ditusuk seorang pria yang sedang mabuk bersama tiga rekannya di kawasan tersebut.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, empat pria tidak dikenal sedang duduk di sekitar Jembatan Haji Ung sambil minum minuman beralkohol.

Baca juga: Pengemudi Ojek Online Ditusuk dan Dirampas Motornya di Batu Ceper

Keempat pria tersebut sedang merayakan ulang tahun salah satu dari mereka.

Saat merayakan ulang tahun, tiga pria menyiramkan air mineral kepada pria yang berulang tahun.

Namun, tidak sengaja mengenai Adi dan beberapa temannya yang sedang melintas di lokasi.

Baca juga: Seorang Ibu dan Anaknya Ditusuk di Villa Kapuk Mas

Salah seorang rekan Adi menyampaikan ketidaksenangannya kepada keempat pria tersebut.

Bukannya minta maaf, keempat pria tersebut malah balik menantang. Sempat terjadi cekcok dan kejar-kejaran hingga Adi tewas ditusuk di bagian ulu hati dan punggung.

Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com