Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Wagub DKI Mengerucut, Apa Kata Warga?

Kompas.com - 21/09/2018, 21:05 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama kandidat Wakil Gubernur DKI mulai mengerucut. Dalam beberapa terakhir, ada tiga nama yang santer diberitakan akan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Nama-nama tersebut adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu; Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto; dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Jumat (21/9/2018) petang rupanya belum mengetahui adanya nama-nama tersebut.

Beberapa di antara mereka pun seolah tak peduli akan perebutan kursi orang nomor dua di DKI Jakarta tersebut.

Baca juga: Sohibul Minta Prabowo Tanda Tangani Surat Pencalonan Wagub DKI dari PKS

Cecep (59), pedagang asal Pademangan misalnya. Ia menilai, siapa pun yang terpilih tak akan banyak mengubah hidupnya.

"Yang penting saya bisa dagang cari uang, itu saja. Kalau saya mah yang penting dia bagus ya saya ikutin saja," kata Cecep.

Cecep mengaku tidak tahu banyak soal rekam jejak ketiga nama kandidat wagub di atas.

"Itu mah urusannya orang yang pintar, kalau buat saya mah kerja-kerja saja," ujar dia.

Rafli (18), mahasiswa asal Sunter, secara khusus menyoroti rekam jejak Taufik yang sempat dibui karena terlibat kasus korupsi.

Walau tidak mengenal sosok Taufik sebagai anggota DPRD maupun politikus, ia menilai seorang eks napi tidak layak menjadi pemimpin di Jakarta.

"Bagi saya enggak pantas sih, masa lalunya saja sudah korupsi, terus ke depannya bagaimana? Masak mau korupsi juga sih. Kalau masal lalunya baik, masa depannya pasti baik," kata Rafli.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Herman, sopir ojek online asal Tanjung Priok. Selain bersih, ia menilai, kandidat wagub DKI mesti berpihak kepada rakyat.

"Buat wakil gubernur enggak cocok lah kalau sudah korupsi, apalagi kalau sudah naik nanti. Yang cocok ya yang biasa aja yang bisa ngurusin masyarakat," kata dia.

Di samping itu, ia mengaku belum mengenal sosok Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto yang diajukan oleh Partai Keadilan Sejahtera.

"Wah kalau dua orang itu belum pernah denger sih, enggak kenal," ujar Herman.

Baca juga: Jika Jadi Wagub DKI, Syaikhu Siap Jalankan Program Anies

Diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera telah menyodorkan nama Syaikhu dan Yulianto sebagai kandidat wagub.

Sementara itu, Taufik mengklaim namanya diajukan oleh Partai Gerindra.

Nama-nama itu nantinya akan dipilih dalam rapat DPRD DKI Jakarta untuk mengisi pos yang ditinggal Sandiaga Uno karena mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com