"Saya tanyain, kami posisinya enggak ada solusi, kami minta pindah. Jawabannya enggak ada, enggak ada lagi (lahannya). Sebetulnya enggak sepakat," ujar Slyvi.
"Kami enggak enak dengan karyawan jadi kena imbasnya. Karena untuk ke depannya mau enggak mau kami ikuti aturan ini supaya jadi baik. Kami ngalah untuk kebaikan," kata dia.
Salah satu pedagang yang mendukung rencana itu, Ita, meminta Pemprov DKI menepati janjinya dengan memberikan lapak setelah skybridge selesai dibangun.
Tak semua PKL dapat lapak di skybridge
Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat Bangun Richard mengatakan, tidak semua pedagang Jatibaru akan direlokasi ke
skybridge Tanah Abang.
Beberapa pedagang akan diundi untuk mendapatkan slot lapak berjualan di jembatan tersebut.
Bangun mengatakan, saat ini ada 446 pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru.
Skybridge Tanah Abang hanya dapat menampung 386 pedagang. Para pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru yang diprioritaskan direlokasi ke skybridge.
Baca juga: Tak Semua PKL Jatibaru Dapat Lapak di Skybridge Tanah Abang
"Kami akan bicarakan lebih lanjut karena Pak Kadis (KUMKMP DKI Irwandi) akan ngomong sama Pak Gubernur. Yang jelas, 372 tenda akan naik ke atas (skybridge). (Ada) 446 pedagang (Jatibaru) sisanya akan diundi," ujar Bangun, beberapa waktu lalu.
Pedagang masih berjualan
Belasan PKL masih terlihat berjualan di Jalan Jatibaru Raya, Kamis (20/9/2018) siang.
Padahal, sesuai kesepakatan antara pedagang dan Pemprov DKI Jakarta, Rabu (19/9/2018), terhitung sejak Kamis tidak boleh lagi ada pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru.
Sejumlah pedagang mengatakan, baru mengetahui kesepakatan tersebut. Namun, karena terlanjur membawa barang dagangan ke Tanah Abang, pedagang akhirnya memilih untuk terus berjualan.
Ada juga pedagang yang tahu informasi tersebut, tapi tetap memanfaatkan lapak yang belum ditutup proyek pembangunan.
"Ini kan masih belum ditutup, ya sebentarlah dipakai. Tapi, setelah itu enggak tahu juga nih mau ke mana. Lihat nanti sajalah," ujar salah satu pedagang pakaian, Anton.
Pembangunan skybridge Tanah Abang membutuhkan biaya Rp 35 miliar, yang diambil dari anggaran PD Sarana Jaya. Proyek itu dikerjakan PT Amarta Karya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.