Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengebut Pembangunan "Skybridge" Tanah Abang...

Kompas.com - 22/09/2018, 12:41 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Saya tanyain, kami posisinya enggak ada solusi, kami minta pindah. Jawabannya enggak ada, enggak ada lagi (lahannya). Sebetulnya enggak sepakat," ujar Slyvi.

"Kami enggak enak dengan karyawan jadi kena imbasnya. Karena untuk ke depannya mau enggak mau kami ikuti aturan ini supaya jadi baik. Kami ngalah untuk kebaikan," kata dia.

Salah satu pedagang yang mendukung rencana itu, Ita, meminta Pemprov DKI menepati janjinya dengan memberikan lapak setelah skybridge selesai dibangun.

Tak semua PKL dapat lapak di skybridge

Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat Bangun Richard mengatakan, tidak semua pedagang Jatibaru akan direlokasi ke

skybridge Tanah Abang.

Beberapa pedagang akan diundi untuk mendapatkan slot lapak berjualan di jembatan tersebut.

Bangun mengatakan, saat ini ada 446 pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru.

Skybridge Tanah Abang hanya dapat menampung 386 pedagang. Para pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru yang diprioritaskan direlokasi ke skybridge.

Baca juga: Tak Semua PKL Jatibaru Dapat Lapak di Skybridge Tanah Abang

"Kami akan bicarakan lebih lanjut karena Pak Kadis (KUMKMP DKI Irwandi) akan ngomong sama Pak Gubernur. Yang jelas, 372 tenda akan naik ke atas (skybridge). (Ada) 446 pedagang (Jatibaru) sisanya akan diundi," ujar Bangun, beberapa waktu lalu.

Pedagang masih berjualan

Belasan PKL masih terlihat berjualan di Jalan Jatibaru Raya, Kamis (20/9/2018) siang.

Padahal, sesuai kesepakatan antara pedagang dan Pemprov DKI Jakarta, Rabu (19/9/2018), terhitung sejak Kamis tidak boleh lagi ada pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru.

Sejumlah pedagang mengatakan, baru mengetahui kesepakatan tersebut. Namun, karena terlanjur membawa barang dagangan ke Tanah Abang, pedagang akhirnya memilih untuk terus berjualan.

Ada juga pedagang yang tahu informasi tersebut, tapi tetap memanfaatkan lapak yang belum ditutup proyek pembangunan.

"Ini kan masih belum ditutup, ya sebentarlah dipakai. Tapi, setelah itu enggak tahu juga nih mau ke mana. Lihat nanti sajalah," ujar salah satu pedagang pakaian, Anton.

Pembangunan skybridge Tanah Abang membutuhkan biaya Rp 35 miliar, yang diambil dari anggaran PD Sarana Jaya. Proyek itu dikerjakan PT Amarta Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com