Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pucuk Miring, Warga Dilarang Melintas di Sekitar Menara Masjid JIC Koja

Kompas.com - 25/09/2018, 13:35 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung Masjid Jakarta Islamic Center (JIC), Koja, Jakarta Utara, diminta menjauhi kawasan sekitar menara yang pucuknya masih miring hingga Selasa (25/9/2018). 

Kepala Unit Pengelola dan Pengembangan JIC Achmad Juhandi mengatakan, imbauan itu demi mencegah pengunjung tertimpa bagian menara yang miring.

"Kan kita enggak tahu kalau tiba-tiba (bagian menara) ambruk. Walau ada pelat utama yang menyangga, tetapi yang namanya situasi angin atau alam segala macam, kami enggak bolehin (pengunjung) lewat," kata Juhandi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/9/2018).

Baca juga: Belum Diperbaiki, Pucuk Menara Masjid JIC di Koja Masih Miring

Juhandi menyatakan, pihak pengelola juga membatasi area tersebut bagi jemaah shalat Jumat, shalat Idul Fitri, maupun shalat Idul Adha.

Ia menyebut, awalnya pengelola telah memasang police line kuning sebagai penanda batas area sekitar menara.

"Cuma police line-nya ini karena keterpa angin hujan segala macam lama-lama putus. Akhirnya kami kasih sterilisasi ada tulisan dilarang melintas sekitar menara masjid," ujar Juhandi.

Baca juga: Puncak Menara Masjid JIC di Koja Miring Diduga karena Korosi

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tidak tampak penanda tegas di sekitar area menara masjid. Namun, tidak tampak pula orang-orang yang berlalu lalang di sana.

Diketahui pucuk menara Masjid JIC miring sejak Februari 2018 akibat cuaca buruk yang melanda saat itu.

Juhandi menyebut, perbaikan menunggu hasil lelang dan kajian teknis PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangunan JIC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com