Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Permukiman Kumuh di Kramat Pela yang akan Ditata

Kompas.com - 09/10/2018, 17:17 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata dua rukun warga (RW) kumuh di Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dua rukun warga itu yakni RW 009 di Jalan Pandan dan RW 010 di Gang H Aom. Pantauan Kompas.com Selasa (9/10/2018), terlihat permukiman RW 009 sangat padat penduduk.

Meski ada beberapa rumah mewah, sebagian besar rumah berukuran sangat kecil dan dibuat dua lantai.

Jalan Pandan yang menjadi jalan utama warga lebarnya hanya tiga sampai lima meter. Gang-gang yang ada di jalan itu ada yang bisa dilalui motor dan ada yang tidak.

Baca juga: Perencanaan Penataan 20 Kampung Kumuh Dilelang Rp 9,8 Miliar

 

Salah satu gang yang hanya bisa dilalui satu orang bahkan sama sekali tak tersinari cahaya matahari.

Salah seorang warga yang tinggal di dalam gang itu, Maesaroh, meletakkan kompornya di atas saluran air.

Saluran air yang ada di dalam gang RW 009 dangkal, penuh sampah, dan berwarna hitam pekat.

"Saya biasa jualan di depan, masaknya di sini," kata Maesaroh, ketika ditemui, Selasa siang.

Maesaroh mengatakan, sudah mengetahui rencana penataan kampungnya. Ia sudah beberapa kali disurvei dan ditanya-tanyai.

"Kalau saya penginnya penataan buat tempat usaha, kan saya usaha di kawasan ini juga," ujar Maesaroh.

Bergeser ke RW 010 di Gang H Aom, pemandangan yang sama terlihat.

Baca juga: Tata Kampung Kumuh, Pemprov DKI Gandeng Perencana Kota

 

Jika di RW 009 Jalan Pandan bisa dilalui satu mobil, di Gang H Aom mobil sama sekali tak bisa melintas. Namun, jalan di gang ini sudah diaspal dan dilengkapi saluran air berpenutup.

Banyak tanah kosong yang tidak didirikan bangunan. Namun sebagian tanah kosong tidak terawat.

Saluran airnya tidak mengalir, banyak kandang ayam dan rumput liar.

Hanya ada 15 rumah di sini, sebab sisanya sudah dibeli oleh pengembang. Salah satu warga, Iwan, mengaku belum mendengar rencana penataan.

"Belum dengar tuh ada penataan, di sini warganya dikit," kata Iwan.

Iwan mengatakan, jika ada penataan, ia berharap pemerintah membangun pengolahan sampah. Sebab, selama ini, warga membuang sampah ke jalan besar dan membakarnya sendiri.

"Kalau bisa dibangun pengolahan sampah. Kalau jalan sama saluran air sudah ada," ujar Iwan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menata kampung-kampung kumuh.

Baca juga: Pemprov DKI Gandeng Pakar dan Fasilitator untuk Tata 21 Kampung Kumuh

Di Jakarta Selatan, ada empat RW yang segera ditata yakni RW 006 dan RW 003 Tegal Parang, Mampang Prapatan serta RW 009 dan RW 010 Kramat Pela, Kebayoran Baru.

Perencanaan penataan dua kampung itu lewat program community action plan (CAP) telah rampung.

Pengerjaannya tengah dilelang dengan anggaran Rp 2,9 miliar untuk Tegal Parang dan Rp 2,3 miliar untuk Kramat Pela.

Di seluruh DKI Jakarta, ada 445 RW yang akan ditata sesuai Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com