Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Akan Bangun Pengolahan Sampah Mandiri, Bagaimana Nasib Bantargebang?

Kompas.com - 23/10/2018, 10:18 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan membangun fasilitas pengolahan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, pada Desember 2018. Jakpro akan bekerja sama dengan perusahaan asal Finlandia, Fortum Power and Heat Oy.

Pembangunan ITF Sunter ditargetkan selesai paling cepat dalam waktu dua tahun.

"Saya senang nih dengan Desember nanti groundbreaking, sudah memberikan kepastian bahwa ITF akan segera dimulai di Jakarta," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji, Senin (22/10/2018).

ITF Sunter didesain untuk mengolah 2.200 ton sampah per hari. Sampah itu akan dikonversi menjadi 35 megawatt listrik.

Selain ITF Sunter, Pemprov DKI Jakarta memiliki wacana untuk membangun beberapa ITF lainnya sebagai tempat pengolahan sampah mandiri.

Baca juga: ITF Sunter Jadi Proyek Strategis Presiden Jokowi Terkait Energi

Isnawa berkaca pada kota-kota lain di dunia. Singapura misalnya. Salah satu negara tetangga Indonesia itu sudah memiliki 5 ITF.

Isnawa juga menyebut Tokyo di Jepang sudah memiliki 23 ITF, dengan volume sampah yang diolah setiap ITF berkisar antara 200-500 ton per hari.

Menurut Isnawa, Jakarta tidak bisa hanya memiliki 1 ITF. Apalagi, volume sampah dalam beberapa tahun ke depan diprediksi akan lebih banyak.

Saat ini, volume sampah yang dihasilkan Jakarta 7.000-an ton per hari. Seluruhnya dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

Meskipun demikian, Isnawa tidak bisa memastikan kapan pembangunan ITF lainnya direalisasikan. Banyak hal yang harus dikaji sebelum pembangunan direalisasikan, mulai dari kajian soal senyawa dioksin/furan, fly ash bottom ash (abu terbang dan abu tidak terbang) yang merupakan sisa pengolahan sampah, hingga memastikan status lahan tidak bermasalah.

"Di luar (ITF) Sunter, kami akan membangun. Pilihannya 3 atau 4, kami belum tahu, masih ada kajian itu, tetapi harus punya, enggak mungkin cuma punya 1," kata Isnawa.

3-4 Lagi Tak Bergantung pada Bantargebang

Jakarta diharapkan punya beberapa ITF dalam waktu 3-4 tahun ke depan. Dengan adanya tempat pengolahan sampah mandiri di dalam kota, Jakarta diharapkan tidak lagi bergantung ke TPST Bantargebang.

"Ini harapan kita. Jadi dalam 3-4 tahun, Jakarta akan mandiri. Artinya, enggak bergantung lagi dengan (TPST) Bantargebang," kata Isnawa.

Ia menyampaikan, Jakarta tidak bisa selamanya bergantung pada TPST Bantargebang. Apalagi, berdasarkan hasil studi Dinas Lingkungan Hidup DKI, masa hidup (lifetime) TPST Bantargebang paling hanya sampai 2021 atau 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com