KR Baruna Jaya cukup sering diminta untuk melakukan riset bawah air terkait rencana pemasangan utilitas kabel optik di dasar laut untuk perusahaan luar negeri.
Teknologi tersebut diklaim belum banyak digunakan di kapal-kapal modern yang ada di Indonesia.
Kendala
KR Baruna Jaya telah beroperasi selama hampir 30 tahun. Ilyas mengatakan, meski terlihat tangguh, KR Baruna Jaya tidak lagi dalam performa terbaiknya.
Kapal rancangan CMN, Cherbourgh ini akan habis masanya 15 tahun mendatang. Untuk itu, Ilyas berharap agar pemerintah segera melakukan revitalisasi kapal tersebut khususnya peningkatan anggaran.
Baca juga: Kronologi Ditemukannya Black Box Lion Air hingga Tiba di KNKT
Saat ini, pemerintah menyediakan anggaran Rp 10 miliar untuk empat kapal milik BPPT. Padahal, anggaran yang ideal untuk satu kapal yaitu Rp 3,5 sampai 5 miliar.
"Tantangannya ini kapal sudah tua. Kami harus ke Samudra Pasifik ya kalau tidak bagus mesinnya yang ngeri-ngeri sedap. Saya pimpinan di sini, Bapennas nanya mau ganti kapal? Saya bilang enggak perlu tapi diperbaiki. 15 tahun masih cukup lah tinggal ditambahin mesin lalu akomodasi, navigasi standar lah," ujar Ilyas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.