"Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden sempat dua kali ke Priok. Dua kali saya dipanggil untuk melakukan rapat, Beliau berpesan agar proses daripada pencarian ini dilakukan all out dengan sungguh-sungguh, bahkan 24 jam," ujar Budi Karya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Lion Air memfasilitasi kebutuhan para keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Selain itu, Budi juga meminta agar pihak Lion Air memberikan fasilitas penuh dan pendampingan kepada keluarga korban.
Baca juga: KNKT Bawa Roda Pesawat Lion Air dari Tanjung Priok
"Saya minta Lion Air melakukan pendampingan dan memfasilitasi kebutuhan keluarga korban. Tidak hanya Lion Air, seluruh stakeholder aviasi juga saya minta bantu keluarga korban," ucapnya.
Tangisan Kepala Basarnas Marsdya M Syaugi pecah saat berbicara di hadapan keluarga korban.
Ia berusaha meyakinkan keluarga bahwa pihaknya sedang berusaha melakukan pencarian korban Lion Air JT 610.
"Saya memahami perasaan Bapak dan Ibu. Saya siang dan malam tak henti-hentinya bolak-balik laut dan darat untuk mencari para korban," ujar Syaugi sembari menitikkan air mata.
Baca juga: Menhub Belum Mau Beberkan Apa Sanksi untuk Lion Air
Suara Syaugi bergetar saat menegaskan dirinya tidak akan menyerah bersama tim gabungan untuk mengevakuasi korban.
"Untuk melakukan pencarian ini, saya tidak menyerah, Mudah-mudahan dengan waktu yang ada ini kami tetap all out," ujarnya.
Ia juga menceritakan keseriusan tim SAR gabungan mengevakuasi korban dan pesawat tersebut.
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin Sambangi Posko Evakuasi Lion Air JT 610
"Kami dari tim SAR turut berduka mendalam, kami juga bisa merasakan bagaimana perasaan Bapak Ibu. Kami juga berduka dalam operasi kami 24 jam gugur pula tim SAR kami, Bapak Syachrul," kata Syaugi.
Syaugi menuturkan, proses evakuasi sudah dimulai 30 menit setelah pesawat dinyatakan hilang kontak di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Pihaknya langsung memberangkatkan empat armada kapal untuk melakukan pencarian.
Dalam proses evakuasi, dibentuk tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polri, TNI, Bakamla, Palang Merah Indonesia (PMI), KNKT dan tim lainnya.
Baca juga: Ketua KNKT: 4 Penerbangan Terakhir Lion Air Alami Kerusakan Petunjuk Kecepatan
"Kami mengerahkan 151 penyelam handal bersertifikat internasional. Peralatan ada lima helikopter, 61 kapal laut, belum lagi kapal nelayan yang ada dalam rangka mengevakuasi korban. Ambulans dari Polri, TNI, maupun dari instansi lain," tutur dia.