Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Lab Vape Berekstasi dan Kendali dari Tahanan Cipinang

Kompas.com - 09/11/2018, 08:19 WIB
Sherly Puspita,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya memberi julukan "laboratorium klandestin" untuk sebuah rumah mewah di Jalan Janur Elok, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Jika dilihat dari luar, bangunan ini hanya menyerupai rumah tinggal biasa. Tak ada tanda khusus yang mengindikasikan tempat ini digunakan untuk aktivitas pengolahan bahan-bahan kimia.

Namun nyatanya rumah ini digunakan sekelompok orang yang menamakan diri Reborn Cartel untuk memproduksi produk olahan narkotika, termasuk liquid rokok elektrik atau vape yang mengandung ekstasi.

"Kami sudah tanya warga sekitar. Mereka tidak tahu aktivitas di dalam sini. Hanya terdengar gonggongan anjing peliharaan saja kalau dari luar. Seperti rumah pada umumnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kamis (8/11/2018).

Baca juga: Pembuat Vape Berekstasi Berdalih Awalnya Ingin Gunakan Ekstrak Ganja untuk Kepentingan Medis

Polisi telah mengamankan 16 tersangka dalam kasus ini mulai dari kurir, pengolah produk, hingga pengendali pembuatan produk olahan narkoba ini yang merupakan tahanan kasus narkoba Rutan Cipinang.

Kasubdit I Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, empat tahanan tersebut berinisial TY (28), HAM (20), VIN (26), dan COK (35).

Dalam kasus ini TY bertindak sebagai inisiator. Kemudian tahanan lain berinisial FIT bertugas mencari ekstasi sebagai bahan baku pembuatan liquid vape berekstasi.

Serah terima pembelian ekstasi dilakukan di luar penjara dengan bantuan tersangka lain berinisial BR yang telah ditangkap sebelumnya.

Baca juga: Tahanan Kendalikan Peredaran Vape Berekstasi Lewat Ponsel Rutan

Kemudian pembayaran dilakukan oleh HAM yang merupakan salah satu bendahara dalam kelompok pengedar liquid vape ini. Pembayaran ekstasi atas perintah TY.

Sedangkan COK bertugas mencari tahu tempat pembelian ekstasi.

Kendali dari dalam rutan

Kompas.com berkesempatan berbincang langsung dengan TY, otak dari peredaran vape berekstasi tersebut.

Pria yang mengaku tak tamat SMA ini belajar cara peracikan ekstasi menjadi produk lain melalui sejumlah artikel di internet.

Produksi vape berekstasi dimulai saat ia mendekam di dalam penjara, menunggu kasus peredaran tembakau gorila yang menjerat dirinya disidangkan.

"Jadi saya ini enggak rekrut orang, yang kerja sama saya itu ya sudah saya anggap adik saya, sudah lama kerja bareng. Kalau mereka besuk nanti saya gambarin bentuk atau konsep alat untuk mengolahnya, lalu mereka yang ke tukang bubut untuk bikin alatnya," paparnya, Kamis.

Baca juga: Bos hingga Kurir Bisa Racik Vape Likuid Berekstasi di Kelapa Gading

Tak hanya saat besuk, TY juga menghubungi jaringannya melalui ponsel yang disediakan di warung telpon (wartel) rutan. Dalam komunikasi itu TY menjelaskan cara pengolahan narkoba menjadi produk lain.

Untuk menjalankan aksinya, jaringan ini menyewa sejumlah tempat di Jakarta untuk produksi, pengemasan, hingga pengedaran.

Produk yang dihasilkan kelompok ini dijual melalui situs online secara terbuka.

Saat ini polisi telah mengantongi daftar pembeli narkoba olahan kelompok ini dan akan segera melakukan penangkapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com