Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir Kiriman, Kali Banjir Kanal Barat Mulai Dibersihkan

Kompas.com - 12/11/2018, 13:20 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Regu Kali Banjir Kanal Barat (BKB) depan Seasons City dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Faiq Ismawan, mengatakan pada musim hujan para petugas bersiaga apabila sampah kiriman mulai menumpuk.

Sebab, kali BKB depan mal Seasons City, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat masuk dalam daftar kali yang menerima sampah kiriman dari Bogor, Jawa Barat saat musim hujan.

"Sekarang masih terhitung kondusif, bisa dikendalikan. Karena masih tertahan di Manggarai. Kalau Manggarai sudah jebol, kami siap-siap (angkut sampah kirimannya)," kata Faiq di lokasi, Senin (12/11/2018).

Baca juga: Tinjau Kali Ciliwung, Ini Penjelasan Anies soal Wilayah Retensi

Menurut Faiq, saat ini aliran kali terhitung cukup deras. Ketinggian air pun dinilai meningkat dari hari biasanya di luar musim hujan.

Sementara itu, memasuki musim hujan, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat menurunkan petugas tambahan dan membentuk tim khusus untuk bersiaga di malam hari.

Adapun di antaranya yaitu lima orang petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP), tiga orang operator yang menangani alat berat amphibious bakhoe, dan spider excavator.

"Musim banjir tambah satu orang masing-masing untuk kalau ada apa-apa diperbantukan," kata Faiq.

Penambahan juga terjadi pada jam kerja. Mereka membentuk tim khusus untuk musim banjir berlaku dalam dua dua shift yaitu pukul 16.00 - 23.00 dan 23.00 - 07.00 WIB. Sementara jam kerja normal mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB.

"Kalau banjir kerja sampai malam bahkan ada yang dini hari. Tapi ada tim malamnya, ada lampu power juga disiapkan kalau sampahnya sampai crowded (untuk menerangi)," katanya.

Baca juga: Penuh Sampah, Kotornya Kali Wisma Asri Bekasi Utara...

Selain itu, penambahan kapasitas muatan alat angkut juga dilakukan. Salah satunya pada truk yang diperbesar dari yang biasanya 9 meter kubik menjadi 21 meter kubik.

"Kalau musim banjir, maksimal dua kali truk kami bolak-balik ke Bantar Gebang (buang sampah). Kalau masih tertampung kami buang ke TPA di Pluit, Jakarta Utara," katanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, dua orang petugas terlihat sedang mengangkut sampah-sampah menggunakan penyaring bertangkai bambu. Sampah yang diangkut adalah sampah di sekitar sekat High Density Polyethylene (HDPE) berwarna biru.

Sekat terbentang di kali untuk menahan sampah yang terapung. Selanjutnya, petugas berjalan di atas sekatan berbahan plastik tersebut untuk mengangkut sampah.

Baca juga: Antisipasi Banjir, DKI Berencana Tambah Pompa di Kali Sentiong

Aliran Kali Banjir Kanal Barat merupakan hasil akhir kiriman dari Kali Manggarai yang berpusat di Bogor.

Selain Kali Banjir Kanal Barat, kali di Jakarta Barat lainnya yang menerima aliran sampah kiriman di saat musim hujan yaitu Kali Cengkareng Drain, (Kembangan Utara) dan Kali Mookevart yang menyebabkan luapan di Jalan Warung Pojok (Kalideres) dan Jembatan Bendungan Polor (Kembangan Selatan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com