Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Serpong-Cinere Disebut Bikin Permukiman Warga Rentan Banjir

Kompas.com - 15/11/2018, 12:22 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga RT 001/RW 002, Kelurahan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, mengeluhkan pengerjaan proyek Tol Serpong-Cinere. Menurut mereka, proyek tersebut menyebabkan kawasan tempat tinggal mereka jadi rentan banjir.

Seorang warga, Jumbadi, mengatakan pengerjaan proyek tersebut membuat saluran pembuangan di kawasan itu tidak berjalan baik. Akibatnya, genangan mudah terjadi jika hujan.

"Pertama kali hujan itu 2 November yang paling parah. Sepinggang orang dewasa. Kalau dulu sebelum ada proyek pernah tergenang, tapi itu kalau hujan lama. Ini setengah jam langsung banjir," kata Jumbadi di lokasi, Selasa (13/11/2018).

Ia mengatakan, saat hujan warga menjadi was-was meskipun penanggung jawab proyek telah menggali aliran pembuangan air berukuran besar.

Baca juga: 6 Rumah Terisolasi akibat Proyek Tol Serpong-Cinere

Menurut warga, hal tersebut tidak berpengaruh banyak. Permukiman warga masih digenangi air ketika hujan.

Selain mengakibatkan banjir, pengerjaan proyek mengakibatkan jalan menuju permukiman warga rusak.

Ini karena hampir setiap hari truk dan alat berat melintas di kawasan tersebut. Belum lagi tanah liat hasil galian jatuh ke jalan dan membuat jalanan licin. Pengendara sepeda motor dan warga yang hendak berjalan jadi kesulitan melintas.

Hal serupa disampaikan warga lainnya, Mulyono. Dia mengaku khawatir jika hujan tiba rumahnya akan digenangi air.

Kondisi jalan yang rusak dan licin itu membuat warga sulit berkegiatan.

"Itu riskan sekali kalau musim hujan begini banjir dan sangat becek," ujar Mulyono.

Ia mengatakan, rumah yang dia tempati merupakan satu dari enam rumah yang tidak dibebaskan untuk proyek Tol Serpong-Cinere. Rumah-rumah itu pun jadi terisolasi.

Enam rumah itu berada lebih rendah dibanding lokasi proyek tol. 

Lurah Bambu Apus, Subur, mengatakan bahwa sebelum dijadikan kawasan proyek Tol Serpong-Cinere, kawasan tersebut merupakan area persawahan. Pengerjaan jalan tol membuat aliran pembuangan air di kawasan tersebut terganggu dan mengakibatkan permukiman warga semakin rentan terhadap banjir.

Warga RT 001 RW 002 Kelurahan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan mengeluhkan pengerjaan proyek Tol Serpong-Cinere yang mengakibatkan rumah di kawasan tersebut kerap terendam banjir, Selasa (13/11/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Warga RT 001 RW 002 Kelurahan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan mengeluhkan pengerjaan proyek Tol Serpong-Cinere yang mengakibatkan rumah di kawasan tersebut kerap terendam banjir, Selasa (13/11/2018).
Subur mengatakan, pihaknya telah meminta penanggung jawab proyek, yaitu PT Waskita dan PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) membangun saluran air. Pihak kelurahan juga meminta agar penanggung jawab proyek membebaskan lahan enam rumah tersebut.

"Nah dulu ada beberapa rumah, jadi sisanya enam enggak kena (pembebasan lahan). Saya sudah beberapa kali cek dan minta pihak tol bikinin saluran air. Intinya kami sudah mediasi, saya sudah ajak Waskita dan CSJ," ujar Subur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com