Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Keluhan Pungli, Biaya Pengurusan PTSL di DKI Akan Digratiskan

Kompas.com - 23/11/2018, 05:52 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya pengurusan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di DKI Jakarta pada 2019 akan sepenuhnya gratis. Hal ini dikarenakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD menambah anggaran sertifikasi tanah yang dikerjasamakan dengan Badan Pertanahan Negara (BPN).

"Kemari diusulkan (penambahan) kurang lebih hampir Rp 112 miliaran," kata Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari di DPRD DKI Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Pada 2018, anggaran yang dikucurkan ke BPN untuk program PTSL sebesar Rp 120 miliar. Sayangnya, anggaran ini baru menutupi tarif sertifikasi tanah.

Baca juga: Percepatan PTSL Membutuhkan Teknologi Pengukuran

Adapun biaya pengurusannya masih ditanggung sendiri-sendiri oleh warga. Untuk itu, tahun ini anggaran akan ditambah menjadi hampir dua kali lipat.

"Anggaran pengurusannya Rp 150.000 per bidang akan ditanggung tahun 2019 hibahnya dari Pemprov DKI. Ini untuk pemasangan patok tanda batas," ujar Premi.

Inspektur DKI Jakarta Michael Rolandi mengatakan kebijakan menanggung biaya pengurusan ini diambil setelah banyaknya aduan warga akan pungutan dari kelompok masyarakat (pokmas), dalam hal ini pengurus RT dan RW.

"Pokmas-pokmas ini melakukan pungutan kepada masyarakat. Ada uang patok, fotokopi, materai, pulsa, dan sebagainya," ujar dia.

Baca juga: Warga RW 012 Grogol Selatan Mengaku Dipungut Biaya untuk Pengurusan PTSL

Padahal, kata Rolandi, sudah ada keputusan bersama Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal tentang pembiayaan PTSL.

Ketiga menteri itu memutuskan biaya pengurusan PTSL sebesar Rp 150.000 per bidang untuk Jawa dan Bali.

Dengan ditanggungnya seluruh biaya pengurusan, warga DKI yang ingin mendaftarkan tanahnya tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun.

Baca juga: Saya Kaget Pengurusan PTSL Nol Biayanya...

"Tahun depan penambahan hibah baik (untuk bidang) yang sebelum dan sesudah mausk BPN. Itu semua di-cover. Jadi tidak ada lagi pungutan oleh pokmas. Kalau masih ada, berarti pungli," ujar Rolandi.

Usulan ini disambut baik oleh Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengingatkan agar program PTSL yang semakin luas manfaatnya ini dijalankan dengan baik.

"Tolong kalau diberikan, sertifikasi dilihat tempatnya mana yang kita harus berikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com