Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Naik Bus Transpatriot Bekasi...

Kompas.com - 27/11/2018, 14:26 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sempat mangkrak hampir 11 bulan, bus transpatriot akhirnya beroperasi sebagai moda angkutan umum baru untuk warga Kota Bekasi, Jawa Barat.

Transpatriot resmi beroperasi sejak Senin (26/11/2018).

Pada pukul 11.30, Kompas.com mencoba menaiki bus transpatriot.

Hanya 15 menit menunggu, bus tiba di Halte Terminal Bekasi.

Baca juga: Harapan Warga Bekasi untuk Bus Transpatriot yang Baru Beroperasi

Bus langsung berangkat usai menaikkan dan menurunkan penumpang.

Di dalam bus, tak banyak warga yang menaiki bus tersebut. Di dalam bus yang ditumpangi Kompas.com hanya ada tujuh penumpang.

"Ya mungkin belum banyak yang tahu ya, tetapi yang ikut juga itu kan mereka buat jalan-jalan mau tahu bus baru," kata petugas Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Julaidi kepada Kompas.com, Selasa (27/11/2018).

Baca juga: Ini Rute Transpatriot dan Halte yang Dilaluinya

Fasilitas di dalam bus cukup lengkap dengan pendingin ruangan, empat buah kamera CCTV, dua buah kursi khusus penumpang disabilitas, musik yang diputar dalam bus, dan lain-lain. 

Selama di dalam bus, penumpang merasa cukup nyaman. Kursi penumpang juga empuk. Pendingin ruangan cukup membuat suasana menjadi lebih adem, mengingat cuaca Kota Bekasi yang panas.

Bus mampu menampung maksimal 40 orang dengan jumlah kursi 20 buah.

Baca juga: Permudah Penumpang, Halte Transpatriot Dibuat Dekat Halte Transjakarta

Waktu yang ditempuh dari halte ke halte lainnya 10-20 menit tergantung kondisi arus lalu lintas.

Ketika bus tiba di halte, pintu akan terbuka dan kembali tertutup setelah penumpang naik.

"Ya kalau lancar bisa 15 menit dari halte ke halte, tetpi kalau macet itu bisa lama, bisa setengah jam. Kendalanya cuma macet itu sih," ujar Julaidi.

Baca juga: Hal Penting Seputar Bus Transpatriot yang Baru Beroperasi di Bekasi

Adapun sembilan bus transpatriot beroperasi pada dua rute di 34 halte.

Rute pertama ialah Terminal Bekasi-Harapan Indah yang berjarak 14,7 kilometer. Rute kedua yakni, Harapan Indah-Terminal Bekasi yang berjarak 9,6 kilometer.

Jarak tempuh kedua rute berbeda karena melintasi jalur yang berbeda pula.

Baca juga: Bus Transpatriot Ditargetkan 5 Menit Sekali Tiba di Tiap Halte

Jumlah halte di rute Terminal Bekasi-Harapan Indah sebanyak 21 halte. Sementara di rute sebaliknya, yaitu Harapan Indah-Terminal Bekasi, bus hanya berhenti di 13 halte.

Selama masa uji coba operasi, tarif bus digratiskan selama sepekan. Bus beroperasi dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com