Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, sistem drainase dengan dua saluran berbeda untuk mengalirkan air ke sungai bisa jadi solusi antisipasi banjir di kolong tol JORR.
Arief menjelaskan, sistem drainase dibawah kolong tol JORR bisa dibangun dibagi menjadi dua saluran, yakni Saluran pertama itu buangan air ketika hujan dan saluran kedua, buang limbah domestik. Hal itu supaya air tidak tercampur dan tidak terjadi pelimpahan air ketika hujan turun.
"Jadi kalau saluran hujan langsung bisa dibuang ke kali. Tapi kalau saluran limbah domestik, saya harapkan masuk ke dalam kolam tampungan yang kemudian dilakukan pengolahan limbahnya. Supaya bersih, setelah itu baru dibuang ke sungai," jelas Arief.
Pelarangan Truk Bertonase Besar Melintas
Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan mengatakan, penyebab rusaknya jalan KH. Noer Ali salah satunya ialah karena truk-truk besar yang melintas di jalan tersebut. Sehingga membuat jalan tidak kuat menahan beban truk dan alhasil jalan mengalami kerusakan.
Johan mengatakan, pihaknya melarang truk bermuatan lebih dari 8 ton melintas di Jalan tersebut. Selama ini truk bermuatan lebih dari 8 ton kerap datang dari arah ruas tol lingkar luar Jakarta masuk ke jalan Raya Kalimalang untuk menghindari kemacetan di tol Jakarta-Cikampek.
Baca juga: Larangan Truk Bertonase Lebih dari 8 Ton Melintas di Jalan KH Noer Ali Masih Tahap Sosialisasi
Banyaknya truk melintas di Jalan Raya Kalimalang membuat jalan rusak berlubang dan kerap mengakibatkan arus lalu lintas pada merayap.
"Jalur Kalimalang itu rusak karena beban kendaraan yang melintas melebihi kapasitan jalan, kita akan pasang rambu maksimal 8 ton di sepanjang jalan," kata Johan.
Adapun sejak Senin (26/11/2018), Dishub telah melakukan sosialisasi kepada supir truk agar tidak melintas di jalan tersebut.
Sosialisasi dilakukan hingga dua pekan kedepan. Setelah penindakan tegas akan dilakukan kepada truk yang tetap melanggara aturan baru itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.