Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2018: Seluk-beluk Penataaan Kawasan Tanah Abang

Kompas.com - 19/12/2018, 13:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

Kendati demikian, hanya pedagang ber-KTP DKI Jakarta yang diperbolehkan berjualan di skybridge

Pembangunan skybridge dimulai

Akhirnya, skybridge Tanah Abang dibangun mulai 3 Agustus dan ditargetkan selesai pada 15 Oktober 2018. Selama proses pembangunan, Jalan Jatibaru Raya harus ditutup karena alasan keselamatan.

Pemprov DKI tak mau mengambil risiko dengan membiarkan pengendara dan orang berlalu lalang di bawah area konstruksi.

Penutupan jalan bersifat sementara. Selama proses pembangunan, pada pukul 04.00-19.00 WIB, sebagian badan Jalan Jatibaru akan ditutup, sedangkan pukul 19.00-04.00 WIB seluruh Jalan Jatibaru akan ditutup dan dilakukan rekayasa lalu lintas.

Proses konstruksi dimulai dengan penggalian tiang pancang dan pengiriman bahan material ke lokasi. Proses fabrikasi baja untuk fondasi skybridge dilakukan di bengkel baja milik PT Nikko Steel di Cikupa, Tangerang.

Baca juga: Masih Ada Pejalan Kaki yang Enggan Menyeberang Lewat Skybridge

Proses fabrikasi itu antara lain mencakup perancangan, pemotongan, pembentukan, penyambungan, dan perakitan baja. 

Baja-baja yang dirakit mampu menopang skybridge hingga puluhan tahun karena kekuatan baja yang sudah sesuai standar material untuk struktur. PD Pembangunan Sarana Jaya juga mengirimkan sampel baja ke Universitas Indonesia untuk uji kekuatan.

Pembangunan dibagi dalam 4 zona, yakni Zona A, B, C, dan D.

Zona pertama berada di sekitar Blok G Pasar Tanah Abang. Zona berikutnya mengarah hingga ke Stasiun Tanah Abang.

Jarak dari satu zona ke zona lainnya sekitar 100 meter. 

Pengerjaan dilakukan secara bertahap, yakni satu zona dikerjakan selama 10 hari. Skybridge dirancang dapat menampung 446 PKL dengan kios berukuran 2x1,5 meter yang dilengkapi rolling door

Target molor

Pembangunan skybridge Tanah Abang tak selalu berjalan mulus. Target penyelesaian skybridge harus molor beberapa kali karena kehadiran para pedagang yang nekat berjualan di sekitar skybridge.

Awalnya, skybridge direncanakan rampung dibangun pada 15 Oktober, namun molor hingga 30 Oktober, lalu diperpanjang lagi hingga 23 November. 

PD Pembangunan Sarana Jaya pun beberapa kali meminta para pedagang untuk tidak berjualan di area pembangunan skybridge

Kurangnya lahan menjadi kendala mengapa Pemprov DKI Jakarta tidak memberikan lokasi relokasi bagi para pedagang Jalan Jatibaru Raya selama proses pembangunan skybridge.

Tidak tersedianya lahan karena kondisi Tanah Abang yang sangat sempit dan dipenuhi permukiman serta pedagang lainnya.

Masalah selama pembangunan

Selain keberadaan pedagang di area pembangunan skybridge, target penyelesaian skybridge molor lantaran ada lima hal yang belum disepakati antara PD Pembangunan Sarana Jaya dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Salah satunya, soal aset di Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat.

Ombudsman RI Perwakilan Jakarta juga menyebut empat hal lainnya yang belum disepakati, yakni arus (flow) penumpang, pintu penghubung skybridge menuju Stasiun Tanah Abang (gate masuk stasiun), sarana prasarana pendukung skybridge seperti toilet, dan keamanan. 

Baca juga: Kondisi Jalan Jatibaru Raya Setelah Skybridge Tanah Abang Dibuka

Akhirnya, kedua belah pihak memutuskan menyepakati empat hal, kecuali persoalan aset, pada akhir November. Kedua belah pihak sepakat untuk membicarakan persoalan aset setelah skybridge rampung. 

Skybridge selesai

Skybridge Tanah Abang akhirnya rampung dibangun 100 persen pada 30 November. Kendati demikian, 446 pedagang baru bisa menempati kios pada 10 Desember setelah dilakukan uji coba pengoperasian skybridge selama satu pekan.

Skybridge yang rampung dibangun memiliki panjang 400 meter. Di sana terdapat empat unit toilet portabel, 446 unit kios untuk PKL berukuran berukuran 2x1,5 meter, dan sebuah musala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com