Skybridge juga telah telah terhubung dengan Blok G dan Blok F Tanah Abang.
Para PKL yang menempati kios diwajibkan membayar biaya retribusi senilai Rp 500.000 per bulan atau Rp 16.000 per hari. Retribusi digunakan untuk merawat fasilitas sarana dan prasarana di skybridge seperti penerangan, CCTV, dan kebersihan.
Penarikan retribusi akan diberlakukan pada 1 Januari 2019.
PD Pembangunan Sarana Jaya pun telah menerapkan aturan ketat bagi para pedagang di skybridge. Aturan pertama adalah memberikan name tag (tanda pengenal) bagi masing-masing pedagang.
Aturan selanjutnya yaitu membatasi jumlah pedagang yang akan berjaga di masing-masing kios. Satu kios hanya bisa diisi oleh dua orang.
Baca juga: Wali Kota Jakpus Sebut Skybridge Tanah Abang Bisa Kurangi Kemacetan
Aturan ketiga, memberi tanda garis kuning di depan masing-masing kios yang berfungsi sebagai batas area berjualan.
Skybridge membuat sejumlah perubahan pada kawasan di sekitarnya. PT KAI menggeser 13 gate di Stasiun Tanah Abang sejauh tujuh meter mendekati loket.
Selain memindahkan gate, PT KAI juga akan membuat sebuah pintu penghubung antara Stasiun Tanah Abang dan skybridge.
Pintu itu dibuat dengan membongkar tembok yang dulunya menjadi pembatas antara stasiun dan skybridge. Nantinya, pintu itu juga akan dilengkapi sebuah rolling door.
Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga membangun tiga halte bus untuk menunjang pengoperasian skybridge. Satu halte bus yang sudah dibangun berlokasi di pintu Stasiun Tanah Abang, Jalan Jatibaru Raya, tepatnya di bawah skybridge.
Sementara satu halte lainnya dibangun di sisi selatan flyover Jatibaru, tepatnya di seberang pintu stasiun di Jalan Jatibaru Bengkel.
Sebanyak empat rute transjakarta dioperasikan di sekitar skybridge. Dua dari empat rute tersebut yaitu rute 5F trayek Kampung Melayu-Tanah Abang dan rute 8C trayek Iskandar Muda-Tanah Abang.
Dua rute tersebut akan melalui Jalan Kebon Jati, belakang Blok G Tanah Abang, Jalan Jatibaru Raya (di bawah skybridge), berhenti di Halte Jatibaru Raya dan Halte Jatibaru Bengkel, kemudian melewati flyover Cideng, Hotel Millennium, dan ke Jalan Fachrudin.
Sementara dua rute lainnya yakni rute 1H trayek Tanah Abang-Gondangdia dan rute bus GR2 Tanah Abang Explorer.
Program Jak Lingko Tanah Abang juga diresmikan pada Selasa (11/12/2018). Jak Lingko merupakan integrasi antara bus transjakarta dengan angkutan kota (angkot) dan bus kecil.
Jak Lingko Tanah Abang melayani delapan rute, yakni OK 7 Grogol-Tanah Abang, OK 8 Roxy-Bendungan Hilir, OK 9 Roxy Mas-Karet, OK 10 Tanah Abang-Kota, OK 11 Tanah Abang-Kemayoran Lama, OK 12 Tanah Abang-Kebayoran Lama, OK 13 Tanah Abang-Jembatan Lima, dan OK 14 Tanah Abang-Meruya Ilir.
Selain itu, Jak Lingko Tanah Abang juga terintegrasi dengan enam rute bus transjakarta, yakni rute (8C) Tanah Abang-Kebayoran Lama, (1H) Tanah Abang-Stasiun Gondangdia, (8K) Tanah Abang-Batusari, (9D) Tanah Abang-Pasar Minggu, dan (5F) Tanah Abang-Kampung Melayu, dan Tanah Abang Explorer.
Baca juga: Petugas Stasiun Tanah Abang Arahkan Pejalan Kaki Melintas di Skybridge
Masyarakat bisa menggunakan bus kecil dan angkot yang masuk program Jak Lingko secara gratis.
Mereka hanya perlu membayar perjalanan jika menggunakan bus transjakarta. Mereka juga dapat menggunakan kartu OK Otrip atau membeli kartu Jak Lingko di halte-halte Transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.