"Kalau dibilang boleh, ya enggak boleh karena ini kan kolong tol. Kalau dibilang enggak boleh, masyarakatnya? Akhirnya kami kalau dampaknya begini, kami mau enggak mau turun tangan," kata Pengawas LH Kelurahan Sungai Bambu Amincon Panggabean.
Baca juga: Pemkot Depok Pasang Kamera CCTV untuk Tangkap Pembuang Sampah Sembarangan
Setiap harinya, petugas dapat mengangkut ratusan ton sampah dari titik tersebut.
Sampah-sampah itu merupakan sampah milik warga yang membuang sampah di sana lantaran TPS resminya berada lebih jauh dari tempat tinggal mereka.
"Sudah bertahun-tahun, Mas, buang di sini, TPS paling dekat ya di sini karena yang lain sudah ditutup, ya daripada buang ke kali," kata Rudi, salah seorang warga.
Cerita serupa dikemukakan Kusnadi yang hanya butuh waktu lima menit dari rumahnya untuk membuang sampah di kolong tol.
Baca juga: Unik, Nasabah di Bank Sampah Ini Justru Harus Bayar Rp 2 Juta per Bulan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji berencana menempatkan tong sampah atau gerobak motor di kolong tol supaya warga tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami menempatkan di bawahnya dengan dust bin karena memang akses ke situnya agak sulit, tidak bisa masuk sampai kolong tol," ujar Isnawa.
Menurut Isnawa, sampah yang menumpuk di kolong Tol Wiyoto Wiyono disebabkan pengelola jalan tol tak menjaga lahan itu.
Lahan yang terbuka membuat warga bebas menimbun sampah.
"Memang ketersedian lokasi tempat sampah agak sulit di situ, tetapi kami akan coba gunakan kolong tol itu untuk pengolahan sampah yang lebih baik lagi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.