Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Praktik Prostitusi "Online" Via Aplikasi Line

Kompas.com - 06/02/2019, 10:21 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Polres Metro Jakarta Barat menangkap lima pemuda yang menjadi admin grup penyedia jasa prostitusi online. Mereka adalah SH (23), ZJ (23), WN (23), HAM (23), dan RM (23).

Awalnya, polisi menangkap SH dan ZJ di Pamulang, Tangerang Selatan, pada 18 Januari 2019. Setelah itu, polisi menangkap tiga tersangka lainnya di tiga tempat berbeda, yakni Ciputat, Tangerang, dan Cempaka Putih pada 22 Januari lalu.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan, kasus prostitusi online itu terungkap setelah Tim Cyber Polres Jakarta Barat melakukan penyidikan secara virtual di media sosial.

Baca juga: Polisi Bekuk Admin Prostitusi Online Berlangganan Pakai Aplikasi Line

"Kami berhasil mengindentifikasi ada beberapa grup yang terindikasi melakukan praktik-praktik prostitusi online. Kelima tersangka ini saling mengenal dan saling mengetahui juga. Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku mengendalikan grup dan member dalam grup tersebut," kata Edi di Polres Jakarta Barat, Senin (4/2/2019) lalu.

Pakai Aplikasi Line

Kelima tersangka berperan sebagai admin grup penyedia jasa prostitusi online menggunakan aplikasi Line sejak Januari 2018. Mereka memilih menggunakan aplikasi Line agar tidak termonitor aparat kepolisian.

"Menurut tersangka, Line itu sudah jarang digunakan masyarakat. Mereka menganggap Line tidak dapat termonitor aparat kepolisian," kata Edi.

Berdasarkan keterangan tersangka, masing-masing grup memiliki fasilitas yang berbeda. Ada grup yang menyediakan fasilitas video call sex, phone sex, dan live show. Ada juga yang menyediakan fasilitas live streaming hubungan seksual.

Mereka merekrut anggota ke dalam grup melalui layanan iklan Line. Anggota yang tergabung dalam grup harus membayar Rp 100.000-Rp 200.000 setiap bulan untuk menikmati fasilitas yang disediakan grup tersebut.

"Setiap anggota punya kewajiban membayar iuran, nominalnya tergantung fasilitas yang didapatkan. Artinya, semua kalangan bisa mendapat fasilitas itu dengan nominal yang cukup terjangkau," kata Edi.

Libatkan Anak di Bawah Umur

Edi mengungkapkan, jasa prostitusi online via Line itu juga melibatkan anak-anak berusia di bawah 17 tahun, salah satunya pelajar perempuan sebuah SMA di Jakarta. Pelajar tersebut merupakan anggota grup Line yang dikendalikan RM.

RM mengendalikan sebuah grup Line yang menyediakan pertunjukan berhubungan seksual secara langsung. Pelajar perempuan itu berperan sebagai talent fasilitas berhubungan seksual itu.

Baca juga: Alasan Transaksi Prostitusi Online Dilakukan Melalui Aplikasi Line

"Dia (RM) memberikan fasilitas berhubungan badan secara live. Pemerannya adalah talent yang merupakan anggota di grup tersebut, sementara kliennya ditentukan oleh talent itu. Yang membuat miris adalah ada talent yang masih pelajar di salah satu SMA di Jakarta," kata Edi.

Ilustrasi prostitusi online.THINKSTOCK Ilustrasi prostitusi online.
Polisi telah memanggil pelajar perempuan tersebut untuk dimintai keterangan. Berdasarkan pengakuan pelajar tersebut, dia juga menyediakan layanan booking out (BO) untuk melakukan hubungan seksual di suatu tempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com