Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Liar di Jalan Protokol Bekasi, Siap-siap Kendaraan Ditempel Stiker "Nyeleneh"

Kompas.com - 23/02/2019, 15:20 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Seksi Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Bekasi Bambang Normawan Putra mengatakan, pihaknya segera menerapkan sanksi baru bagi pelanggar parkir sembarangan.

Sanksi baru tersebut adalah pemasangan stiker peringatan di kendaraan pelanggar.

Pihaknya menargetkan sanksi tersebut diberlakukan pada awal Mei 2019.

"Stikernya isinya tulisan-tulisan nyeleneh ditempel di kendaraan, sehingga bisa buat efek jera dan susah dikelotok (dilepas)," kata Bambang saar dihubungi Kompas.com, Jumat (22/2/2019).

Baca juga: Meresahkan Warga, 8 Juru Parkir Liar Diangkut Satpol PP

Penerapan sanksi baru dapat dilakukan setelah proses lelang pengadaan stiker selesai.

Sanksi ini menyasar pengendara yang memarkirkan kendaraan di pinggir jalan protokol, seperti di Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir Juanda, Jalan Jenderal Sudirman, dan lain-lain.

"Bertahap. Kami fokus ke jalan protokol dulu," ujarnya. 

Baca juga: Fenomena Parkir Liar di Kolong Tol Becakayu

Sejauh ini, sanksi kepada pelanggar hanya pengempisan ban kendaraan. 

"Setiap hari kami muter di jalan protokol, sehari itu bisa lebih dari 50 mobil kami kempesin bannya. Stiker ini juga agar warga lebih jera dan tidak parkir sembarangan," tutur Bambang.

Ia mengatakan, sanksi baru diberlakukan karena pengendara masih parkir sembarangan di jalan protokol. 

Baca juga: Cegah Parkir Liar, Kolong Tol Becakayu Akan Dipasangi Pagar

"Mereka sudah pintar bawa pompa ban portable yang dicas pakai listrik, itu, kan, murah, jadi tidak jera. Ada sanksi stiker ini supaya mereka lebih jera karena susah dikeletekin (dilepas)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com