Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/03/2019, 11:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pedagang di pasar penampungan Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan meminta pemerintah memindahkan mereka ke los D.

Hal ini sekaligus menolak usulan pihak koperasi Pasar Blok A sebelumnya, yakni memindahkan sementara para pedagang korban kebakaran ke kawasan Pondok Pinang, Kebayoran lama, Jakarta Selatan.

"Kami maunya malah dipindahkan di kawasan los D, kalau Pondok Pinang terlalu jauh," ujar Turas (52), pedagang ayam potong yang menjadi korban kebakaran saat ditemui di pasar penampungan Blok A, Jumat (8/3/2019).

Baca juga: Asa Pedagang Blok A Mencari Harta di Puing-puing Sisa Kebakaran...

Turas dan pedagang lainnya lebih memilih los D karena lokasi tersebut berseberangan dengan Pasar Blok A, tempat mereka berjualan sebelumnya, tepat di samping Stasiun MRT Blok A.

"Orang di mana-mana tahunya kalau Pasar Blok A lokasinya di situ. Kalau pindah-pindah lagi, langganan kami malah susah nyarinya," kata Turas.

Selain itu, dia menyebut Pasar Pondok Pinang dikenal sepi pembeli. Dia takut jika direlokasi ke sana, pedagang akan lebih sulit mendapatkan keuntungan.

Dia berharap, pihak Pemprov DKI dan koperasi bisa mendengarkan keluhan ini dan mau merelokasi para pedagang ke los D.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan memberi bantuan modal usaha kepada para pedagang korban kebakaran di Pasar Blok A. 

Hal itu diungkapkan Anies saat menyambangi lokasi kebakaran Pasar Blok A pada Rabu (6/3/2019) lalu.

Dalam kunjungannya, dia juga sempat berdialog dengan para pedagang yang menjadi korban kebakaran.

"Nanti akan dimusyawarahkan juga bantuan permodalan sehingga mereka bisa memulai usaha lagi, disiapkan Rp 10 juta," ujarnya di hadapan awak media.

Baca juga: Kebakaran Pasar Blok A Sebabkan Kerusakan Kecil Pagar Stasiun MRT

Bantuan yang kedua, lanjut Anies, yakni pihaknya akan mengusahakan tempat berjualan sementara bagi para pedagang yang kiosnya terbakar.

"Akan disiapkan tempat penampungan sementara untuk mereka, nanti siang akan dimusyawarahkan dengan pihak koperasi," terangnya.

Adapun yang ketiga, Pemprov DKI akan menggandeng PD Pasar Jaya untuk mempercepat pembangunan Pasar Blok A.

Hal itu dikarenakan lokasi pasar yang terbakar saat ini merupakan bangunan sementara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Suka Duka Taman 27 Tahun Jadi Marbut Masjid Istiqlal: Dari Gaji Rp 150.000 hingga Berangkat Haji

Suka Duka Taman 27 Tahun Jadi Marbut Masjid Istiqlal: Dari Gaji Rp 150.000 hingga Berangkat Haji

Megapolitan
Polda Metro Usut Penipuan Travel Umrah yang Bikin Jemaah Terlantar di Arab Saudi

Polda Metro Usut Penipuan Travel Umrah yang Bikin Jemaah Terlantar di Arab Saudi

Megapolitan
Sederet 'Dosa' yang Beratkan Tuntutan Anak Buah Teddy Minahasa dalam Kasus Peredaran Narkoba

Sederet "Dosa" yang Beratkan Tuntutan Anak Buah Teddy Minahasa dalam Kasus Peredaran Narkoba

Megapolitan
Ketika Jalanan di Tangsel Semakin Rawan Kriminal, Ada Remaja Dikeroyok dan Balap Liar Meresahkan

Ketika Jalanan di Tangsel Semakin Rawan Kriminal, Ada Remaja Dikeroyok dan Balap Liar Meresahkan

Megapolitan
Pengacara AKBP Dody dan Linda Pujiastuti Ajukan Permohonan 'Justice Collaborator'

Pengacara AKBP Dody dan Linda Pujiastuti Ajukan Permohonan "Justice Collaborator"

Megapolitan
Perlawanan Amanda Terseret Kasus Penganiayaan D, Tegaskan Bukan Pembisik yang Picu Amarah Mario

Perlawanan Amanda Terseret Kasus Penganiayaan D, Tegaskan Bukan Pembisik yang Picu Amarah Mario

Megapolitan
Tawuran Remaja Semakin Marak, Sosiolog: Tak Ada Ruang Menyalurkan Adrenalin

Tawuran Remaja Semakin Marak, Sosiolog: Tak Ada Ruang Menyalurkan Adrenalin

Megapolitan
Kebakaran di Pasar Manggis Hanguskan 8 Rumah, 41 Orang Mengungsi

Kebakaran di Pasar Manggis Hanguskan 8 Rumah, 41 Orang Mengungsi

Megapolitan
Momentum Libur Ramadhan Disebut Picu Maraknya Tawuran Remaja, Sosiolog: Banyak Waktu Luang

Momentum Libur Ramadhan Disebut Picu Maraknya Tawuran Remaja, Sosiolog: Banyak Waktu Luang

Megapolitan
Perkiraan Cuaca 28 Maret 2023, BMKG: Seluruh Wilayah DKI Jakarta Serentak Diguyur Hujan pada Siang Hari

Perkiraan Cuaca 28 Maret 2023, BMKG: Seluruh Wilayah DKI Jakarta Serentak Diguyur Hujan pada Siang Hari

Megapolitan
Marak Tawuran Remaja Saat Ramadhan, Sosiolog: Matinya Pendidikan Karakter

Marak Tawuran Remaja Saat Ramadhan, Sosiolog: Matinya Pendidikan Karakter

Megapolitan
Cerita Kuli Angkut soal Eks Sekda Saefullah yang Menjadikannya Marbut Berpenghasilan Jutaan Rupiah

Cerita Kuli Angkut soal Eks Sekda Saefullah yang Menjadikannya Marbut Berpenghasilan Jutaan Rupiah

Megapolitan
Tumbangnya Kejayaan Jual Barang Milik Jenderal, Kasranto Dituntut 17 Tahun Penjara karena Edarkan Sabu Teddy Minahasa

Tumbangnya Kejayaan Jual Barang Milik Jenderal, Kasranto Dituntut 17 Tahun Penjara karena Edarkan Sabu Teddy Minahasa

Megapolitan
Terbukti Menawarkan sampai Jadi Perantara Jual Beli Sabu Teddy Minahasa, Linda Pujiastuti Dituntut 18 Tahun Penjara

Terbukti Menawarkan sampai Jadi Perantara Jual Beli Sabu Teddy Minahasa, Linda Pujiastuti Dituntut 18 Tahun Penjara

Megapolitan
Teka-teki Hilangnya 'Chat' AG ke D Saat Hari Penganiayaan, Berisi Gerutu dan Ancaman Tak Masuk Akal

Teka-teki Hilangnya "Chat" AG ke D Saat Hari Penganiayaan, Berisi Gerutu dan Ancaman Tak Masuk Akal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke